risalfajar pada September 8, 2017 pukul 8:42 am
izinkan saya bertanya, murni karena ketidak tahuan saya, tanpa ada niat lain..
dalam berzikir, para sufi memiliki beragam cara, ada yang sambil bergerak seperti membungkuk2, melompat2, dan berlari melingkar seperti thawaf. Adakah makna/rahasia dibalik setiap gerakan tersebut?
Balas
SufiMuda pada September 12, 2017 pukul 6:29 am
Sekian lama saya menekuni Tasawuf/Tarekat, belum pernah saya melakukan dzikir sambil melompat lompat apalagi berlari-lari seperti yang anda tanyakan, jadi saya tidak bisa menjawabnya. Saya mengamalkan Tarekat Naqsyabandi, dzikir nya khafi (zikir dalam hati), berdzikir dalam keadaan diam di hening bening.
Coba anda tanyakan langsung kepada orang-orang yang melakukan gerak gerak tersebut, saya yakin mereka bisa menjawabnya
Balas
Ust Faisal Alfikri pada September 16, 2017 pukul 4:34 pm
Komentar Anda sedang menunggu moderasi.
Salamun ‘alaikum
DALIL :
(‘Āli `Imrān):191 – (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Nafi – menantunya Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma – bercerita,
كَانَ ابْنُ عُمَرَ رضي الله عنهما يَدْخُلُ مَكَّةَ ضُحًى، فَيَأْتِي الْبَيْتَ فَيَسْتَلِمُ الْحَجَرَ، وَيَقُولُ: بِسْمِ اللهِ، وَاللهُ أَكْبَرُ، ثُمَّ يَرْمُلُ ثَلَاثَةَ أَطْوَافٍ، يَمْشِي مَا بَيْنَ الرُّكْنَيْنِ، فَإِذَا أَتَى عَلَى الْحَجَرِ اسْتَلَمَهُ، وَكَبَّرَ أَرْبَعَةَ أَطْوَافٍ مَشْيًا
Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma masuk Mekah ketika waktu dhuha, lalu beliau mendatangi ka’bah, dan menyentuh Hajar Aswad, sambil mengucapkan, “Bismillah, wallahu akbar.” Kemudian beliau lari-lari kecil 3 kali putaran, dan jalan antara rukun Yamani dengan rukun Hajar Aswad. Setelah sampai di Hajar Aswad, beliau menyentuhnya dan bertakbir, lalu keliling 4 thawaf sambil berjalan.
Ibnu Umar mengatakan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan hal ini.
(HR. Ahmad 4628 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
KETERANGAN :
Salah satu dalil dari 2 sumber nya yaitu Alqur’anil kariim wal hadis shahih maka tidak dilarang berdzikir atau mengingat Allah SWT dalam bentuk apa pun. Baik kaum berdiri, rukuk, sujud berlari kecil, lari kencang, jalan diatas air, duduk diatas angin, sambil berputar masuk kedalam bumi atau diluar bumi tergantung kemampuan diri mu bagaimana diri mu melatihkan diri agar dapat mengingat Nya, saran jangan belajar dalam satu tempurung ( wadah) akan tetapi belajar lah pada banyak berguru. Agar tidak seperti katak dalam tempurung
MAKNA :
Melatih diri terutama jasadi ( nafi itsbat) untuk seluruh anggota lahiriyah dan segala perbuatan dapat mengingat Allah SWT. Sedangkan melatih hati yaitu bathiniyah ( ismu Dzat) untuk seluruh qalbu dan segala hal niat terutama hati, akal dan pikiran semua itu agar karena lillahi ta’ala ( ikhlas karena Allah SWT)
Jadi kesimpulan nya : jadi kesimpulan nya yg kamu lihat dzikir sambil berdiri lari bungkuk dll ialah dzikir anggota badan ( lahiriyah), sedangkan dzikir sir atau diem berpusat di qalb ( bathiniyah)
SEBAB :
Sebab apa menggunakan metode itu, karena insani atau manusia terdiri dari ruh dan jasad yg jika kedua itu dibawa selalu berdzikir kepada Allah SWT maka insya Allah menjadikan diri memiliki nafsul muthmaainnah ( jiwa yg bersih/ tenang) sehingga prilaku nya baik luar dalam dalam benar2 ubudiyah atau penghambaan diri kepada Allah SWT ( hamba Allah).
KAJI :
(‘Āli `Imrān):191 – (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Mengingat Allah SWT sambil didalam :
Berdiri : shalat, berjalan, berlari pelan/kencang dll
Duduk : shalat, bersila, duduk tasyhid, duduk dikursi dll
Berbaring : merebahkan tubuh, tidur, istirahat dll
Semua kegiatan itu didalam kehidupan sehari2 diwajibkan kita mengingat Allah SWT selalu dan melihat tanda kebesaran Nya dimuka bumi ini.
Barokallahu fiiq
Catatan : dikarenakan bang fajar bertanya kepada bg sufi muda yg tidak menjawab, maka ana coba membantu menjawab pertanyaan bg fajar dipostingan MAB kali ini karena komentar ana diblog bg sufi muda dimoderasi. Jadi mudah2an dapat membantu sesama umat islam ber amar makhruf nahi mungkar.
TTD : Ust Faisal alfikri
izinkan saya bertanya, murni karena ketidak tahuan saya, tanpa ada niat lain..
dalam berzikir, para sufi memiliki beragam cara, ada yang sambil bergerak seperti membungkuk2, melompat2, dan berlari melingkar seperti thawaf. Adakah makna/rahasia dibalik setiap gerakan tersebut?
Balas
SufiMuda pada September 12, 2017 pukul 6:29 am
Sekian lama saya menekuni Tasawuf/Tarekat, belum pernah saya melakukan dzikir sambil melompat lompat apalagi berlari-lari seperti yang anda tanyakan, jadi saya tidak bisa menjawabnya. Saya mengamalkan Tarekat Naqsyabandi, dzikir nya khafi (zikir dalam hati), berdzikir dalam keadaan diam di hening bening.
Coba anda tanyakan langsung kepada orang-orang yang melakukan gerak gerak tersebut, saya yakin mereka bisa menjawabnya
Balas
Ust Faisal Alfikri pada September 16, 2017 pukul 4:34 pm
Komentar Anda sedang menunggu moderasi.
Salamun ‘alaikum
DALIL :
(‘Āli `Imrān):191 – (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Nafi – menantunya Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma – bercerita,
كَانَ ابْنُ عُمَرَ رضي الله عنهما يَدْخُلُ مَكَّةَ ضُحًى، فَيَأْتِي الْبَيْتَ فَيَسْتَلِمُ الْحَجَرَ، وَيَقُولُ: بِسْمِ اللهِ، وَاللهُ أَكْبَرُ، ثُمَّ يَرْمُلُ ثَلَاثَةَ أَطْوَافٍ، يَمْشِي مَا بَيْنَ الرُّكْنَيْنِ، فَإِذَا أَتَى عَلَى الْحَجَرِ اسْتَلَمَهُ، وَكَبَّرَ أَرْبَعَةَ أَطْوَافٍ مَشْيًا
Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma masuk Mekah ketika waktu dhuha, lalu beliau mendatangi ka’bah, dan menyentuh Hajar Aswad, sambil mengucapkan, “Bismillah, wallahu akbar.” Kemudian beliau lari-lari kecil 3 kali putaran, dan jalan antara rukun Yamani dengan rukun Hajar Aswad. Setelah sampai di Hajar Aswad, beliau menyentuhnya dan bertakbir, lalu keliling 4 thawaf sambil berjalan.
Ibnu Umar mengatakan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan hal ini.
(HR. Ahmad 4628 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
KETERANGAN :
Salah satu dalil dari 2 sumber nya yaitu Alqur’anil kariim wal hadis shahih maka tidak dilarang berdzikir atau mengingat Allah SWT dalam bentuk apa pun. Baik kaum berdiri, rukuk, sujud berlari kecil, lari kencang, jalan diatas air, duduk diatas angin, sambil berputar masuk kedalam bumi atau diluar bumi tergantung kemampuan diri mu bagaimana diri mu melatihkan diri agar dapat mengingat Nya, saran jangan belajar dalam satu tempurung ( wadah) akan tetapi belajar lah pada banyak berguru. Agar tidak seperti katak dalam tempurung
MAKNA :
Melatih diri terutama jasadi ( nafi itsbat) untuk seluruh anggota lahiriyah dan segala perbuatan dapat mengingat Allah SWT. Sedangkan melatih hati yaitu bathiniyah ( ismu Dzat) untuk seluruh qalbu dan segala hal niat terutama hati, akal dan pikiran semua itu agar karena lillahi ta’ala ( ikhlas karena Allah SWT)
Jadi kesimpulan nya : jadi kesimpulan nya yg kamu lihat dzikir sambil berdiri lari bungkuk dll ialah dzikir anggota badan ( lahiriyah), sedangkan dzikir sir atau diem berpusat di qalb ( bathiniyah)
SEBAB :
Sebab apa menggunakan metode itu, karena insani atau manusia terdiri dari ruh dan jasad yg jika kedua itu dibawa selalu berdzikir kepada Allah SWT maka insya Allah menjadikan diri memiliki nafsul muthmaainnah ( jiwa yg bersih/ tenang) sehingga prilaku nya baik luar dalam dalam benar2 ubudiyah atau penghambaan diri kepada Allah SWT ( hamba Allah).
KAJI :
(‘Āli `Imrān):191 – (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Mengingat Allah SWT sambil didalam :
Berdiri : shalat, berjalan, berlari pelan/kencang dll
Duduk : shalat, bersila, duduk tasyhid, duduk dikursi dll
Berbaring : merebahkan tubuh, tidur, istirahat dll
Semua kegiatan itu didalam kehidupan sehari2 diwajibkan kita mengingat Allah SWT selalu dan melihat tanda kebesaran Nya dimuka bumi ini.
Barokallahu fiiq
Catatan : dikarenakan bang fajar bertanya kepada bg sufi muda yg tidak menjawab, maka ana coba membantu menjawab pertanyaan bg fajar dipostingan MAB kali ini karena komentar ana diblog bg sufi muda dimoderasi. Jadi mudah2an dapat membantu sesama umat islam ber amar makhruf nahi mungkar.
TTD : Ust Faisal alfikri
0 komentar:
Posting Komentar
Salamun 'alaik..
Bacalah basmalah sebelum memulai sesuatu