Dengarkan Mp3 Alqur'an

Download sekali klik Mp3 Al-Qur'an Murottal Syaikh Nasser Al Qatami 30 Juz secara gratis dan mudah2an besar manfaat kepada anda semua Aamiin

Terjemahan KItab Al-Hikam

TERJEMAH ALHIKAM ( بِسْمِ الله الرحمَنِ الحيمِ ) AL - HIKAM ۞ MUQODDIMAH ALHIKAM ibnu 'Atho'illah asSyakandary ra ۞

Ruqyah Al Shariah Full by Sheikh Nasser Al-Qatami

Download mp3 Ruqyah Al Shariah Full by Sheikh Nasser Al-Qatami berikut lantunan ayat2 suci, yang jika didengar dengan menyimak setiap ayat, maka insya Allah semua problem dalam hidup sedikit berkurang..

Tasbih Kaukah Alhikmah

Tasbih Kaukah Belimbing Dim 10 Harga Rp. 550.000 Bahan Asli Kayu Kokka Produk Baru

Paket Pengobatan BABUSSALAM ( Besilam )

Bismillahirrohmanirrohim Saya sebagai pengurus blog MAB ini ingin menawarkan sesuatu pengobatan alternatif baik itu penyakit medis ( kiriman teluh/santet ) maupun non medis, untuk pengobatan tingkat lanjut,

"wattaqullah wayuallikumullah" dan bertaqwa lah kepada Allah, maka Allah mengajarmu (Al baqarah 282)

Jumat, 29 September 2017

Nasehat Antara Murid dan Guru di Majelis Alam Bashiroh part 2



Nasehat Antara Murid dan Guru di Majelis Alam Bashiroh part 2

Ust. Faisal Al-Fikri { M.A.B }: Amalan yg Sekali baca yg nilainya sama dengan seribu kali baca ialah faham. Dalam arti kata faham ketika dibaca, seandai nya kita berbicara dengan atasan kita tanpa kefahaman sudah tentu kita dibilang ngigau yaitu berbicara tak karuan hehe

Ust. Faisal Al-Fikri { M.A.B }: Begitu juga dengan amalan shalawat nabi,  contoh shalawat munjiyat,  ketika kita mengucapkan nya seribu kali,  maka bisa kita uraikan dengan cukup membaca sedikit saja doa nya namun yg diperbanyak shalawat nabi nya,, karena didalam do'a tadi terurai kata : yang dengan shalawat itu dapat "memenuhi segala hajat". Nah jika kita mengharap keberkahan dari shalawat nya maka perbanyak lah bershalawat :)

Soleh Sudarmaji: Kadang harus dijaharkan sedikit Pak Ustadz dzikirnya, supaya dipaksa ingat artinya... Itulah yg payah kadang saya rasakan.. Karena pasti ada tolakan yg keras dari tengah dada, seperti emosi yg ingin diluapkan. Tetapi kalau diteruskan nanti akan plong seperti ada yg pergi dari situ...

Ust. Faisal Al-Fikri { M.A.B }: Dijahar kan atau dilisan kan dengan ucapan bibir boleh namun pelan2, dan lebih utamakan dihati agar dapat diresapi..  Kalau saya kaji,  dihati itu amalan buat kebaikan didunia yg mudah2an menuju kebaikan akherat. Namun di lisan nya ialah catatan pahala :)

Ust. Faisal Al-Fikri { M.A.B }: Latih juga ketika shalat, disaat bertakbir kita ucap ALLAHU AKHBAR,  maka dihati kita telah memahami nya Allah Maha Besar
Dan bacaan lain nya

Soleh Sudarmaji: Tapi kalau sdh plong bisa otomatis Pak Ustadz,  mengingat sendiri dihati dan pikiran... Tpi seperti menghidupkan mesin harus dipanasin dulu... Hehhehe..  Belum bisa otomatis..


Ust. Faisal Al-Fikri { M.A.B }: insya Allah ketemu dengan yg dinama kan khusyuk

Soleh Sudarmaji: Begitulah Pak Ustadz,  mungkin perlahan. Soalnya berpindah dari kesibukan dunia atau seumpama baru tidur saya harus tata dulu,  atau lepas ikatan2 itu... Baru perlahan-lahan masuk dzikrullah...

Ust. Faisal Al-Fikri { M.A.B }: Ohya pak aji, sepengalaman pak aji. Apakah pernah masuk kealam dada pak aji sendiri

Soleh Sudarmaji: Saya belum pernah secara khusus Pak Ustadz... Tetapi kalau berbicara atau diganggu suara2 sendiri dari dasar dada kadang sering. Apalagi pas ketika umpamanya saya menerawang paati banyak suara yg menyesatkan...

Ust. Faisal Al-Fikri { M.A.B }: Mau bapak melihat mereka? :)

Soleh Sudarmaji: Bagaimana caranya Pak Ustadz... Apakah kontak biasa pengin ketemu mereka atau ada bacaan khusus?  Mohon petunjuknya Pak...

Ust. Faisal Al-Fikri { M.A.B }: Pak aji pernah merasakan berdebar didada?

Soleh Sudarmaji: Ini seperti tadi pas tidur,  saya denger rame orang ngobrol jadi bangun saya... Hehee

Ust. Faisal Al-Fikri { M.A.B }: Hehe denger nya ditelinga apa didalam dada

Soleh Sudarmaji: Seringlah Pak Ustadz,  apalagi kalau ada yg lagi bicara ke bathin saya... Apakah itu saya sdg berhadapan dgn ulama sufi yg tinggi ilmunya atau ada orang jauh yg pengin tahu dalam saya...

Soleh Sudarmaji: Didada Pak Ustadz... Ya jelas tpi tdk tahu apa yg diobrolin...

Ust. Faisal Al-Fikri { M.A.B }: Wallahu 'alam kalau masalah itu pak aji, yg hendak saya arahkan, pak aji saat ini dapat mengenal dengan tanda posisi letak ketika berdebar itu dimana hehe

Soleh Sudarmaji: Silahkan Pak Ustadz... Saya simak

Ust. Faisal Al-Fikri { M.A.B }: Saat ini bapak dapat tanda letak nya ketika berdebar?

Soleh Sudarmaji: Diatas jantung sedikit, dari tengah dada bergeser sedikit kearah jantung Pak...

Ust. Faisal Al-Fikri { M.A.B }: Kalau dijantung kemungkinan debaran jantung, biasa nya debaran tersebut ada ditengah dada yg tidak dalam dada maupun diluar dada

Soleh Sudarmaji: Betul Pak Ustadz... Ya disekitaran itulah. Saya tdk terlalu perhatikan...

Ust. Faisal Al-Fikri { M.A.B }: Coba bapak dawam kan " shalawat Allah keatas Muhammad, yang dengan shalawat itu dapat membawa saya melihat mahluk pembisik didalam dada 7x, agak tunduk kepala sedikit kearah dada, sambil pejamkan mata lalu dawamkan shalawat jibril 100x dengan pokus ditempat yg telah saya jelas kan tadi. Silahkan pak aji

Soleh Sudarmaji: Saya masuk kepadang yg luas Pak. Seperti dibulan atau entahlah yg terang sekali. Dari kejauhan melihat banyak yg lari begitu saya masuk. Ada yg menyumpah2 juga jangan ikuti Ustadz itu... Terus saja saya berjalan mahluk2 macam2 itu pada berlarian. Saya berjalan diikuti seekor harimau,  ditengah padang yg luas saya temui seorang yg membelakangi saya,  mungkin sedang tafakur dia. Diam saja... Ada cahaya yg terang dari belakang saya yg membuat mahluk2 itu berlarian Pak... Banyak binatangnya juga...

Kamis, 28 September 2017

Keutamaan Sholawat Khitob


Keutamaan Sholawat Khitob



Disebutkan dalam kitab Afdhalush Shalawat 'Alaa Sayyidis Sadat karya Sayyidi Asy-Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani sebagai berikut:


نقل ابن عابدين في ثبته عن شيخه السيد محمد شاكر العقاد عن العبد الصالح الشيخ أحمد الحلبي القاطن في دمشق وكان رجلاً عليه سيما الصلاح عن مفتي دمشق العلامة حامد أفندي العمادي أنه مرة أراد بعض وزراء دمشق أن يبطش به فبات تلك الليلة مكروباً أشد الكرب فرأى سيدنا رسول الله صلى الله عليه وسلم في منامه فأمنه منه وعلمه صيغة صلاة وأنه إذا قرأها يفرج الله تعالى كربه فاستيقظ وقرأها ففرج الله تعالى كربه ببركته صلى الله تعالى عليه وسلم وهي هذه اللهم صل وسلم على سيدنا محمد إلى آخر الصلاة السابقة 


Artinya:


"Ibnu Abidin dalam catatannya menukil perkataan dari gurunya As-Sayyid Muhammad Syaakir Al-'Aqqad dari hamba yang shalih  sayyidi Asy-Syaikh Ahmad Al-Halabi yang bertempat tinggal di Damaskus, dan adalah ia merupakan seorang lelaki yang mendapat label sebagai seorang shalih dari mufti Damaskus Al-Allamah Hamid Afandi Al-'Imadi, bahwasanya pada suatu waktu sebagian pejabat Damaskus berniat untuk menyiksanya, maka tak ayal lagi bermimpi melihat sayyidina Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam tidurnya maka beliau menenangkannya dan mengajarinya sighat shalawat yang apabila diamalkannya maka Allah akan mengurai kesedihan dan kesulitannya. Ia kemudian terbangun dan segera mengamalkannya, maka Allah menghilangkan kesedihannya berkat Sayyidina Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Adapun shalawat yang dimaksud adalah shalawat berikut ini:


اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ قَدْ ضَاقَتْ حِيلَتِي أَدْرِكْنِي يَا رَسُولَ الله



Allahumma shalli wa sallim 'alaa sayyidinaa Muhammad qad dhaaqat khiilatii adriknii yaa Rasuulallaah.


Artinya:


"Ya Allah, bershalawat dan bersalamlah kepada Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam; sungguh terasa sempit usahaku, maka rangkullah aku, wahai Rasulullah."


قال وأخبرني سيدي يعني شيخه المذكور أنه حصل له كرب فكررها وهو يمشي فما مشى نحواً من مائة خطوة إلا فرج عنه وكذلك قرأها مرة ثانية في حادثة فما استمر قليلاً إلا فرج عنه


Artinya:


"Ibnu Abidin berkata, "Telah mengabarkan kepadaku Sayyidi yakni guru beliau yang telah disebutkan bahwasanya suatu kali ia mendapatkan kesusahan, maka ia mengamalkan shalawat di atas secara berulang-ulang sambil melangkahkan kakinya. Maka tidak lebih dari 100 langkah kesusahannya telah lengyap begitu saja. Demikian pula pada kesempatan yang lain beliau mendapatkan kesulitan, maka beliau membacanya dan tidak berama lama kemudian telah terbebas dari kesulitannya."


قال ابن عابدين قلت وقد قرأتها أنا أيضاً في فتنة عظيمة وقعت في دمشق فما كررتها نحواً من مائتي مرة إلا وجاءني رجل وأخبرني أن الفتنة انقضت والله على ما أقول شهيد


Artinya:


"Ibnu Abidin berkata, "Sungguh, aku telah mengamalkannya juga tatkala aku tertimpa fitnah yang besar di Damaskus. Maka belum selesai aku mengulanginya sebanyak 200 kali kecuali datang kepadaku seorang laki-laki memberi tahu bahwa kekacauan besar tersebut telah berakhir. Demi Allah, Dia Maha Mengetahui apa yang aku katakan ini."


ووجدت هذه الصلاة في ثبت الشيخ عبد الكريم ابن الشيخ أحمد الشراباتي الحلبي لكنها مقيدة بعدد مخصوص وفيها نوع تغيير قال في ثبته عند ذكر شيخه العارف الشيخ عبد القادر البغدادي الصديقي ومن جملة ما شرفني به الإجازة في صلوات شريفة يصلي بها على النبي صلى الله تعالى عليه وسلم في اليوم والليلة ثلاثمائة مرة وفي وقت الشدائد ألف مرة فإنها الترياق المجرب وهي الصلاة والسلام عليك يا سيدي يا رسول الله قلت حيلتي أدركني


Artinya:


"Aku mendapatkan shalawat ini dalam catatan Asy-Syaikh Abdul Karim bin Asy-Syaikh Ahmad Asy-Syarabati Al-Halabi, akan tetapi ia dibatasi dalam bilangan tertentu dan disitu ada sedikit perubahan lafaldz. Beliau berkata dalam catatannya ketika menyebutkan gurunya Al-Arif Asy-Syaikh Abdul Qadir Al-baghdadi Ash-Shiddiqi sebagai berikut, "Di antara sejumlah ijazah yang penting dalam shalawat yang agung untuk kanjeng Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang dibaca 300 x dalam sehari semalam, dan pada saat-saat genting sebanyak 1000 x, maka sesungguhnya ia merupakan shalawat pembebas yang mujarab. Shalawat yang dimaksud adalah sebagai berikut ini:


الصلاة والسلام عليك يا سيدي يا رسول الله قلت حيلتي أدركني


Ash-Shalaatu was Salaamu 'Alaika Yaa Sayyidii Ya Rasuulallaah Qallat Khiilatii Adriknii


Artinya:


"Shalawat dan Salam untukmu ya Sayyidi Ya Rasulallah, sungguh usahaku tinggal sedikit, maka rangkullah aku."


Sumber: Kitab Afdhalush Shalawat 'Alaa Sayyidis Saadaat

Rabu, 27 September 2017

Keutamaan Tasbih Subhanallahil 'adzhim wa bihamdihi






Bersumber dari sahabat Qabishah bin Al Mukhariq ra,  ia berkata :"Suatu kali aku pernah datang menghadap Rasulullah SAW. Beliau bertanya : "wahai Qabishah! Apa yg mendorongmu datang kemari?". ku jawab: "usia ku telah senja dan tulang belulangku sudah lemah. Maka kedatangan ku kemari agar engkau berkenan memberikan pengajaran padaku sesuatu yang Allah Ta'ala akan memberikan guna manfa'atnya padaku".  Beliau bersabda: Wahai qabishah!  engkau tidak akan melewati sebuah batu,  atau sebatang pohon, ataupun sebuah dusun terkecuali semuanya itu akan memintakan ampunan bagimu. Wahai qabishah!
Jika engkau telah selesai menunaikan shalat subuh, ucapkan dzikir tiga kali:
" Subhanallahil 'adzhim wa bihamdihi ( Maha Suci Allah Yang Maha Agung dan Segala Pujian bagi Nya)" engkau tentu akan terlindungi dari kebutaan, lepra serta lumpuh sebelah.
Wahai qabishah! Ucapkan do' a :
"Yaa Allah,  aku benar-benar memohon padaMu apa saja yang ada pada diriMu serta hamparan fadilahMu atasku. Kemudian lepaskan atas diriku rahmatMu lagi turunkan berkahMu atasku"
(HR. Imam Ahmad)

Sumber : Kitab Washaayaa Rasulullah SAW

Minggu, 24 September 2017

Ilmu Menghilang/ Penglimunan

Membaca
Ta'wudz
Basmalah
Ayat Kursi sepuluh kali,
Ayat Amanarasulu sepuluh kali, dan
Surah Al Ikhlas sepuluh kali.

 Setelah itu berdo'a menampung kedua tangan :

“Ya Allah, telah kutitipkan diri ku lahir dan batin kepada-Mu dan oleh karena itu jagalah daku.”

Lalu usapkan wajah, dan  berjalan lah seperti biasa sambil dzikir didalam hati
Bismillahi, Arrahman.. Arrahman.. Arrahman.. Sebanyak2nya

Insya Allah bi'idznillah, tiada mahluk yg jahat menyadari anda sedang berjalan melintasi mereka
Barokallah semoga bermanfaat
Ttd : Ust Faisal Alfikri

LIHATLAH ALAM INI UNTUK MENGENAL ALLOH

۞ Al-Hikam ke 126 ۞

LIHATLAH ALAM INI UNTUK MENGENAL ALLOH”



٭ اَمَرَكَ فِى هٰذِهِ الدَّارِ بِالنَّظَرِ فِى مُكَوَّناَتِهِ وَسَيَكـْشِفُ لَكَ فِى تِلْكَ الدَّارِ عَنْ كمَال ذاَتِهِ ٭

126.” Alloh memerintahkan kepadamu semasa hidup di dunia ini memperhatikan alam ciptaanNya(memikirkan mahluk didunia ini sehingga menjadikan ingat pada Alloh). Dan kelak di akhirat Alloh akan mamperlihatkan kepadamu kesempurnaan DzatNya”.



  Alloh telah memerintahkan memperhatikan dan memikirkan mahluknya Alloh, itu disebutkan dalam Alqur’an dalam beberapa ayat, aya yang  jelas seperti firman Alloh: “QULIN-DHRUU-MAA-DZAA-FISSAMAA-WAATI WAL-ARDHI (perhatikanlah apa yang ada dilangit dan bumi)”.

Ada juga yang secara isyaroh seperti firman Alloh yang artinya: “dan di bumi itu ada bagian-bagian tanah yang berdekatan satu sama lainnya, ada kebun-kebun kurma dan anggur, ada tanaman yang sejenis dan beda jenis, yang kesemuanya itu disirami dengan satu macam air,  sesungguhnya yang demikian itu mengandung tanda-tanda keagungan Alloh, yang manfaat bagi orang-orang yang mau berfikir.” Satu macam air itu (air hujan) tetapi pohon yang disiram beda-beda, daunnya tidak sama,buahnya tidak sama, adakalanya sama tapi rasanya berbeda,itu semua pasti ada yang menetapkan, yaitu Alloh.

Apabila mau memperhatikan alam semesta(makhluk) maka kelak di akhirat Alloh akan membukakan hijab sehingga langsung bisa melihat DzatNya. Firman Alloh: “WUJUUHUY-YAUMA-IDZIN-NAADHIROH, ILAA-ROB-BIHAA NAADHIROH.(beberapa wajah pada hari kiamat itu berseri-seri,(bercahaya), karena ia dapat melihat Tuhannya”.


Syarat yang ingin menjadi wali Allah

Abul Hasan asy-Syadzily radhiallahu 'anhu berkata: Aku dipesan oleh guruku [Abdul Salam bin Masyisy radhiallahu 'anhu] : "Janganlah kamu melangkahkan kaki kecuali untuk sesuatu yang dapat mencapai keridhaan Allah, dan jangan duduk di majlis kecuali yang aman dari murka Allah. Dan jangan bersahabat kecuali kepada orang yang dapat membantu berbuat taat kepada Allah. Dan jangan memilih sahabat karib kecuali orang yang menambah keyakinanmu terhadap Allah, yang demikian ini sudah jarang untuk didapat.

Sayid Ahmad al-Badawi radhiallahu 'anhu berkata: "Perjalanan kami berdasarkan kitab Allah dan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
1. Benar dan jujur.
2. Bersih hati.
3. Menepati janji.
4. Bertanggung jawab dalam tugas dan derita.
5. Menjaga kewajiban." Seorang muridnya yang bernama Abdul Ali bertanya: Apakah syarat yang harus diperbuat oleh orang yang ingin menjadi wali Allah? Jawabnya: Seorang yang benar-benar dalam syariat ada 12 tanda-tandanya:
1. Benar-benar mengenal Allah [yakni mengerti benar tauhid dan penuh keyakinan kepada Allah]. 2. Menjaga benar-benar perintah Allah.
3. Berpegang teguh pada sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
4. Selalu berwudhu [bila berhadas segera berwudhu kembali].
5. Rela menerima ketentuan [takdir] Allah dalam suka maupun duka.
6. Yakin terhadap semua janji Allah.
7. Putus harapan dari semua apa yang di tangan mkhluk.
8. Tabah, sabar menanggung berbagai derita dan gangguan orang.
9. Rajin mentaati perintah Allah.
10. Kasih sayang terhadap semua makhluk Allah.
11. Tawadhu, merendah diri terhadap yang tua dan muda.
12. Menyadari selalu bahwa syaitan itu musuh yang utama. 

Subhanallahi Wabihamdihi dan Laa ilahaillallah

Diriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam,  berhikayat ketika nabi nuh as berwasiat pada putranya, kuwasiatkan kalian dua kalimat mulia, yaitu

subhanallahi wabihamdih,

dan Laa ilaaha illallah,

karena kalimat subhanallahi wabihamdih adalah shalatnya seluruh makhluk, dan dari kalimat itu Allah swt memberi rezki Nya pd seluruh makhluk, dan kalimat Laa ilaha illallah, kalimat ini jika ditimbang dengan alam semesta ia jauh lebih berat.

 (Adabul Mufrad Imam Bukhari).

Yang Sering Dihantui Rasa Takut / jiwa atau mental lemah

Yang Sering Dihantui Rasa Takut / jiwa atau mental lemah

Bismillahirrohmanirrohim..

Bagi yang sering mendapat gangguan jin dll baik itu sering merasa ketakutan, merasa selalu diawasi, sering melihat penampakan, sering marah, dapat bisikan, memang jika hal itu terjadi pada orang awam maka mempengaruhi mental mereka. Nah sekarang bagi yg merasa demikian. Ingat kata2 saya,

" bismillahirrohmanirrohim.. Perbedaan orang awam sama orang yg tidak awam ialah, pengetahuan yg menimbulkan kesadaran, sedangkan orang yg sudah tidak awam itu memiliki ilmu pengetahuan dan kesadaran sehingga lahir keyakinan. Yaitu

Sesungguhnya syetan ini tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (syetan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.” (QS An-Nahl ayat 99-100)

Cuma itu saja kunci nya yaitu membawa diri menuju keimanan dan ketaqwaan. Sedangkan yg dimaksud orang2 yg mengambil syaitan jadi pemimpin itu ialah kita jangan ikuti langkah syaitan atau sifat buruk, dan jangan takut sedikit pun sama syaitan baik itu sifat atau wajah nya yg buruk,  ingat sedikit pun jangan biarkan rasa takut sama mereka tapi takut lah kepada Allah SWT

“Sesungguhnya mereka itu tidak lain adalah setan dengan kawan-kawannya yang menakut-nakuti kamu, karena itu janganlah kamu takut kepada mereka tetapi takutlah kepada-Ku jika kamu benar-benar beriman.” (Ali ‘Imran: 175).


Setelah semua itu kita pegang, baru cari lah satu amalan dzikir baik itu shalawat atau tasbih dibaca sebanyak2 setiap hari dan malam, cari lah amalan baik yg dapat membawa diri dan hati dapat dekat kepada Nya. Barokallahu fiiq kum

Amalan Penyembuh Penyakit Medis dan Non Medis

Amalan Penyembuh Penyakit Medis dan Non Medis


Salamun 'alaikum
Berikut amalan semula jadi untuk penyembuh penyakit, pagaran ghoib, terhindar dari penyakit menular, menolak kejahatan jin fasik, anti sihir santet teluh dll..

Tata cara :
Tempelkan telapak tangan kanan ke ubun2 orang yg sakit atau orang yg sedang mengalami kesurupan, bacakan ayat dibawah ini dengan khusyuk ( sudah dihafal dan diketahui artinya).
Dibaca dengan pelan tidak mengeraskan suara ( teriak),  insya Allah bi'idznillah,  yg kesurupan langsung sadar, yg  sdg berpenyakit disembuhkan Nya. Aamiin



أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
"Aku berlindung kepada Allah dari syaitan yang terkutuk"


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

(21). لَوْ أَنْزَلْنَا هَٰذَا الْقُرْآنَ عَلَىٰ جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ ۚوَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.

(22). هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖعَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ ۖهُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ
Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

(23). هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ ۚسُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yang mereka persekutukan.

(24). هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ ۖلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚيُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖوَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.


صَدَقَ اللهُ اْلعَظِيْمُ
“Benarlah (apa yang difirmankan) Allah Yang Maha Agung".

Catatan :
Adalah sunnah Rasul saw, sebagaimana ketika ayat ini dibaca dihadapan beliau saw lalu Rasul saw bersabda : ?Taruhlah tanganmu dikepalamu, sungguh ketika turunnya ayat ini (Al Hasyr 21-24), Jibril berkata kepadaku : taruhlah tanganmu dikepalamu, karena itu akan menyembuhkan segala penyakit, terkecuali penyakit yg membawa kematian. (Tafsir Durrul mantsur oleh Al Imam Alhafidh Jalaluddin Abdurrahman Assuyuthi, Juz 8 hal 121 juga disebutkan dalam kitab tafsir bahrul madid)



Perjalanan hidup guru majelis rasulullah

Habib Mundzir Al Musawa, Perjalanan Hidup guru Majelis Rasulullah
By al Bashiroh Channel12:28 AM1 comment





Pagi yang biasanya cerah kini telah berubah, langit kian buram nan suram diselimuti awan kelam. Tetesan air mulai menghujam membasahi aspalan hitam.
Laa ilaahaillah... Laa ilaahaillah... Laa ilaahaillah muhammadarrasulullah...
 Kalimat tahlil kian menggetarkan hati, mengetuk benak-benak kecil umat manusia. Tanda tanya timbul di kepala, mencoba menerka goresan pena Sang Kuasa. Senin 16 September 2013 benar-benar menjadi hari lara, hari yang dijamah rasa duka. Ribuan retina menyorot tajam bagai anak panah yang terlepas dari busurnya menuju sebuah objek, berbinar dan berkaca-kaca melepas sosok insan yang terbaring dalam keranda. Dia telah pergi....Dunia telah bersaksi bahwa sosok pemberi peringatan kepada umat yang lurus jalannya nan tulus perjuangannya Al Habib Al Fadhil Mundzir bin Fuad AL Musawa,dai ilallah kelahiran Cipanas Cianjur Jawa Barat 19 Muharram 1939  H atau 23 Februari 1973 M itu telah pergi berpulang menuju pelukan Ar-Rahman

Latar belakang keluarga
 Beliau adalah putra keempat dari lima bersaudara, buah hati dari pasangan Sayyid Fuad bin Abdurrahman Al Musawa dengan Sayyidah Rahmah binti Hasyim Al Musawa. Ayahanda beliau Sayyid Fuad bin Abdurrahman Al Musawa adalah salah seorang santri al'alim sayyid al-habib 'Alwi al-Maliki  yang bergelar sarjana Newyork University. Lahir di Palembang dan bekerja sebagai  warta berita  harian "Berita Yudha" dan "Berita Buana" selama lebih kurang 40 tahun, beliau tutup usia pada tahun 1996 dan dikebumikan di Cipanas, Cianjur Jawa Barat.
 Habib Mundzir merupakan sosok yang dimanja dan mendapat perhatian lebih dari ayahanda beliau dibandingkan dengan saudara lainnya. Namun pada kenyataannya, justru beliau yang mengalami putus sekolah. Beliau suka menghadiri Majelis Maulid Al Maghfur Al Arifbillah Al Habib Umar bin Hud Al Aththas dan Majelis Ta'lim Al'Alaamah Al-Habib Husein bin Abdullah bin Muhsin Al-Athos yang mengkaji kitab Fathul Baari.
 Beliau adalah pecandu Rasulullah saw, pecinta al-Musthafa saw. Beliau  senantiasa bershalawat 1000 kali disiang hari , 1000 kali dimalam hari. Berdzikir beribu-ribu kali dan melazimi puasa nabiyullah Daud As, mendirikan sholat malam  berjam-jam lamanya. Namun satu hal yang membuat gundah hati beliau, yang tak lain tentang status beliau yang masih tuna karya dan itu sangat membuat kedua orangtua beliau sedih.
     Rasa takut untuk mengecewakan kedua orangtua membuat  beliau  semakin larut dalam kegusaran, namun hal itulah yang terus memompa kerinduan terhadap  sosok Rasulullah saw. Tak jarang pula dalam tangis Rasulullah hadir lewat alam mimpi untuk menghibur beliau. Hingga datang suatu mimpi dimana dalam mimpi itu beliau bersimpuh sambil memeluk lutut Rasulullah saw seraya berucap "Aku rindu kepadamu Yaa Rasulullah..jangan tinggalkan aku lagi, butakan kedua mataku asalkan aku bisa berjumpa denganmu...atau akhiri hidupku sekarang, aku tersiksa di dunia ini". Rasulullah pun menepuk bahu beliau sembaring berkata "Mundzir tenanglah, sebelum usiamu mencapai 40 tahun, engkau akan berjumpa denganku". Tak beberapa lama beliaupun terbangun dari mimpi.

Losmen
 Setelah  ayahanda beliau pensiun, ibunda beliau membagun sebuah losmen sederhana dengan 5 kamar di depan rumah untuk menopang nafkah keluarga. Al Habib Mundzirlah yang menjadi pelayan di losmen tersebut, mulai dari menjamu tamu, memasangkan seprei, menyapu kamar-kamar, membersihkan toilet, membawakan makanan dan minuman pesanan para tamu, baik berupa teh, kopi ataupun nasi goreng buatan ibunda beliau.
 Sambil menunggu hadirnya para tamu, beliau mengisi malam-malam dengan mendirikan sholat malam atau duduk menagis termenung, bertafakkur dan berdzikir di atas kursi kecil dengan meja kotak layaknya pos satpam. Perjuangan beliau tak terhenti disitu saja, di siang hari di tengah sakit asma yang terus mencekik nafas, beliau masih berusaha berpuasa Daud.

 Waktu pun berlalu, dedaunan mulai meranggas satu persatu meninggalkan rerantingan kering yang telah membatu. Begitu pula dengan kakak-kakak beliau yang telah bergelar sarjana satu demi satu. Terinspirasi oleh keadaan itu, niatan untuk menuntut ilmu mulai tumbuh subur bah jamur saat musim penghujan. Beliau  wujudkan niatan tersebut dengan berguru di pesantren Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf, Bukit Duri Jakarta Selatan. Namun niat itu pupus hanya dengan kurun waktu dua bulan karna sakit asma. Kemudian beliau mengikuti kursus bahasa Arab LPBA Assalafy Jakarta Timur. Tak sampai disitu, beliau juga memperdalam lagi ilmu agama di Ma'had Al Khairat, Bekasi Timur. Puncaknya, beliau berangkat menuju Darul Mustafa, Tarim, Hadraumut, Yaman atas permintaan Al Habib Umar bin Hafidz. Di bawah irsyad sang maha guru  beliau mendalami beberapa studi keilmuan seperti fiqh, tafsir, hadits, Tasawuf, metodologi dakwah dan lainnya selama lebih kurang empat tahun.

Permulaan  dakwah
 Empat tahun berlalu, kini di tahun 1998 beliau kembali ke Indonesia sebagai lulusan Darul Musthafa dan mulai menebar dakwah di Jakarta, dari rumah ke rumah. Mengajak umat untuk kembali dalam jalan yang lurus, mengajak mereka untuk mengenal dan mencintai Rasulullah saw. Menjadikan Rasulullah sebagai idola dan uswah ditiap lini kehidupan. Siang dan malam beliau gigih berdakwah. Tak jarang tertidur diluar rumah karna merasa sungkan untuk membangunkan pemilik rumah yang telah terlelap tidur bahkan beliau pernah tidur di emperan toko ketika mencari murid dan berdakwah. Belum lagi cemohan-cemohan yang menerpa wajah beliau, namun semua itu beliau tanggapi dengan kesabaran dan ketulusan.
 Setelah berjalan kurang lebih enam bulan, beliau mulai membuka majelis setiap malam selasa. Hal itu beliau lakukan untuk mengikuti jejak Al Habib Umar bin Hafidz yang telah membuka Majelis mingguan setiap malam Selasa. Disamping itu, beliau juga memimpin Ma'had Assa'adah, yang telah diwakafkan oleh Al Habib Umar bin Hud Alattas di Cipayung selama setahun. Selebihnya, beliau tidak lagi meneruskan untuk memimpin ma'had tersebut dan lebih memilih untuk fokus berdakwah melalui majelis-majelis disekitar kota Jakarta.

Pasang surut dalam berdakwah
 Pada awalnya, beliau menjadikan Fiqh dasar sebagai kajian utama di majlis malam Selasa miliknya, namun tampaknya hakl itu kurang diminati oleh para jamaah di majelis tersebut.  Habib Munzir terus berfikir keras bagaimana masyarakat  bisa hidup dalam kedamaian, meninggalkan kemungkaran dan mencintai sunnah Nabi saw. Akhirnya Habib Munzir merubah cara dan konten penyampaiannya, beliau tidak lagi membahas problematika  Fiqih dengan segala  kerumitannya, melainkan dengan mereframe ulang  dakwah beliau dengan nasehat mulia dari Hadits-hadits Rasul saw dan ayat-ayat suci al-Qur'an tentang pembahasan amr ma'ruf nahi munkar dan beliau perindah penyampaian dakwah dengan  balutan bahasa sastra yang dipadu dengan kelembutan dan arahan untuk tafakkur tentang penciptaan alam semesta, yang semua itu beliau arahkan agar masyarakat  mampu menjadikan Rasul saw sebagai panutan hidup dalam segala hal. Alhasil, buah dari kesabaran beliau dalam berdakwah mulai nampak dengan semakin memadatnya jumlah jamaah sehingga beliau memindahkan majelis yang pada awalnya antar mushollah kini berganti menjadi majelis antar masjid secara bergantian. Kemudian beliau membuka majelis baru dihari lainnya, majelis malam selasa mulai ditetapkan di masjid al-Munawar. Saat itu jumlah jamaah  masih seperempat masjid saja, beliaupun berkata  "jamaah akan semakin banyak, nanti akan setengah masjid ini, lalu akan memenuhi masjid ini, lalu akan sampai keluar masjid insya Allah.." serentak para jamaah mengaminkan..perkataan beliau.

Akhir hayat beliau

 Saat sedang berkumpul dan bercengkrama bersama keluarga di rumahnya, habib Munzir masuk kamar mandi sejak siang namun sampai sore hari beliau tak kunjung keluar. Kecemasan mulai melanda pihak keluarga, akhirnya didobraklah pintu kamar mandi dan didapati tubuh habib Munzir sudah tergeletak di lantai tidak sadarkan diri. Beliaupun dilarikan ke rumah sakit Cipto Mangunkusumo, namun satu jam kemudian para dokter menyatakan bahwa beliau telah tiada. Menurut penuturan kerabatnya, habib Munzir meninggal karena serangan jantung.
  Habib Munzir dimakamkan di pemakaman umum Habib Kuncung di Kalibata, Jakarta pada hari Senin 16 September 2013 sekitar jam 13:00 WIB, setelah disholatkan di masjid Al-Munawwar Pancoran. Puluhan ribu umat muslim berbondong-bondong mengantarkan jenazah beliau dan menyaksikan prosesi pemakaman dengan takdim tak terkecuali guru beliau Al Habib Umar bin Hafidz beserta rombongan yang hadir saat itu.
 Kini beliau telah pergi, tak ada lagi rangkaian kata indah dari beliau. Yang tersisa hanya kisah dan uswah beliau yang selalu terkenang di tiap benak kaum muslimin.

Sabtu, 23 September 2017

Tiga Amal Yang Bisa Merubah Takdir

Tiga Amal yang Bisa Mengubah Takdir (Nasib)



IMAN atau percaya kepada Qodho dan Qodar alias takdir atau nasib merupakan bagian dari Rukun Iman dalam Islam.

Takdir adalah ketentuan Allah SWT berdasarkan pertimbangan terbaik dari Allah SWT dan hal terbaik bagi hamba-Nya.

Takdir bisa berubah dengan sejumlah amal kebaikan. Artinya, jika kita melakukan amal kebaikan, maka takdir buruk yang sedianya menimpa kita, akan dihapus oleh Allah SWT.

Allah SWT memang Maha Pengasih dan Penyayang, juga Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Berikut ini ini tiga amal atau perbuatan yang bisa mengubah takdir buruk menjadi takdir baik, mengubah nasib buruk yang semula ditetapkan Allah menjadi nasib baik, berdasarkan hadits-hadits shahih dari kitab Shaihain dan Bulughul Maram.

1. Amal Kebaikan.

Rasulullah Saw menegaskan, amal kebaikan bisa mengubah hal buruk menjadi hal baik yang akan menimpa kita. Bahkan, usia bisa bertambah dengan amal kebaikan.

"Beramallah kamu sekalian, karena beramal (berbuat kebaikan/ibadah) akan mengubah sesuatu yang buruk yang telah ditentukan-Nya padamu" (HR. Bukhori dan Muslim).

“Tiada yang dapat menambah umur seseorang, selain (amal) kebaikan.” (HR. Ahmad dan Thabrani)

2. Sedekah

Sangat banyak hadits atau keterangan tentang manfaat, hikmah, atau keutamaan sedekah. Selain manambah harta dan membuat harta jadi berkah, sedekah pun bisa mengubah takdir atau nasib.

"Sesungguhnya sedekah itu dapat memadamkan kemarahan Allah dan menolak ketentuan yang buruk.” (HR. Tirmidzi).

“Bersegeralah bersedekah, karena bala tidak pernah mendahului sedekah.” (HR. Thabrani).

“Sesungguhnya sedekah dan silaturahim itu dapat menambah umur dan menolak ketentuan buruk yang tidak disukai dan ingin dijauhi.” (HR. Abu Ya’la Alhambali).

3. Doa

Doa adalah senjata kaum mukmin, Doa harus mengiringi atau diiringi usaha dan tawakal. Kekuatan doa sangat besar karena ia adalah permohonan kepada Yang Maha Besar, yakni Allah SWT.

“Tiada yang bisa menolak takdir Allah, kecuali doa.” (HR. Tirmidzi, Hakim, Ahmad, dan Ibnu Majah).

Demikian tiga amalan yang bisa mengubah takdir. Semoga kita diberi hidayah dan kekuatan untuk melaksanakan tiga amal yang bisa mengubah takdir atau nasib tersebut. Amin! Wallahu a'lam bish-shawabi. 

Jumat, 22 September 2017

Dari Kekhalifahan sampai jadi negara republik

Khulafaur Rasyidin

Khulafaur Rasyidin (Arab: الخلفاء الراشدون‎) atau Khalifah Ar-Rasyidin adalah empat orangkhalifah (pemimpin) pertama agama Islam, yang dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus kepemimpinan setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Empat orang tersebut adalah para sahabat dekat Muhammad yang tercatat paling dekat dan paling dikenal dalam membela ajaran yang dibawanya di saat masa kerasulan Nabi Muhammad SAW. Keempat khalifah tersebut dipilih bukan berdasarkan keturunannya, melainkan berdasarkan konsensus bersama umat Islam.[1]


Abu Bakar ash-Shiddiq ra (573 - 634 M, menjadi khalifah pertama 632 - 634 M) lahir dengan nama Abdus Syams, "Abu bakar" adalah gelar yang diberikan masyarakat muslim kepadanya. Nama aslinya adalah 'Abdullah bin Abi Quhafah'. Ia mendapat gelar 'as-Shiddiq' setelah masuk islam.
Abu Bakar ash-shiddiq ra menjadi khalifah hanya dua tahun. Pada tahun 634 M ia meninggal dunia,  dan digantikan, Umar bin Khattab ra.

Umar bin Khattab ra , menjadi khalifah 634 - 644 M adalah khalifah ke-2 dalam sejarah Islam. pengangkatan umar ra bukan berdasarkan konsensus tetapi berdasarkan surat wasiat yang ditinggalkan oleh Abu Bakar ra. Oleh sebab itu segelintir kaum, yang kelak menjadi golongan Syi'ah, yang tetap berpendapat bahwa seharusnya Ali ra yang menjadi khalifah. Umar ra memerintah selama sepuluh tahun dari tahun 634 hingga 644.
Ketika Abu Bakar ra sakit, ia bermusyawarah dengan para pemuka sahabat nabi lain nya, yg kemudian mengangkat Umar bin Khatthab sebagai penggantinya dengan maksud untuk mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan dan perpecahan di kalangan umat Islam.
selama sepuluh tahun Masa kekhalifahan Umar bin Khattab ra berakhir dengan kematian yg dibunuh oleh seorang budak Persia yang bernama Abu Lulu'ah seorang beragama Zoroastrianisme (Majusi).
Untuk menentukan penggantinya, Umar ra tidak menempuh jalan yang dilakukan Abu Bakar ra. Dia menunjuk enam orang sahabat dan meminta kepada mereka untuk memilih salah seorang di antaranya menjadi khalifah. Enam orang tersebut adalah Usman ra, Ali ra, Thalhah ra, Zubair ra, Sa'ad bin Abi Waqqash ra, Abdurrahman bin 'Auf ra. Setelah Umar ra wafat, para sahabat nabi ini bermusyawarah dan berhasil menunjuk Utsman ra sebagai khalifah.

Utsman bin Affan ra  menjadi khalifah 644-655 M adalah khalifah ke-3 dalam sejarah Islam.
Kekhalifahan Utsman ra memang sangat berbeda dengan kekhalifahan Umar ra, Ini karena fitnah dan hasutan dari Abdullah bin Saba’ Al-Yamani salah seorang Yahudi yang berpura-pura masuk islam. Ibnu Saba’ ini gemar berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lainnya untuk menyebarkan fitnah kepada kaum muslimin yang baru masa keislamannya.
Kekhalifahan Usman ra berlangsung selama 12 tahun, Akhirnya pada tahun 35 H/1655 M, Utsman ra dibunuh oleh kaum pemberontak yang terdiri dari orang-orang yang berhasil dihasut oleh Abdullah bin Saba’ itu..

Ali bin Abi Thalib ra
Ketika Para pemberontak terus mengepung rumah Utsman ra. Ali ra memerintahkan ketiga puteranya, Hasan, Husain dan Muhammad bin Ali al-Hanafiyah mengawal Utsman ra dan mencegah para pemberontak memasuki rumah. Namun kekuatan yang sangat besar dari pemberontak akhirnya berhasil menerobos masuk dan membunuh Khalifah Utsman ra.
Setelah Utsman ra wafat, umat islam termasuk golongan yg telah terhasut ibnu saba' membaiat Ali bin Abi Thalib ra sebagai khalifah. Pada awal nya ali ra sempat menolak karena ali ra telah mengetahui tak tik memecahkan umat islam dari dalam, namun karena desakan umat muslim yg memang Ali ra sahabat dan termasuk keluarga nabi sehingga ali ra menerima baiat sebagai kekhalifahan.
Tidak lama setelah itu, Ali bin Abi Thalib ra dan pasukan nya ( pasukan ali ra terdiri 2 golongan yg akan terkenal nanti dengan nama syiah dan khawarij) menghadapi perang saudara antara Aisyah ra ( istri nabi dan para sahabat nya)
Thalhah bin Ubaidillah ra
Zubair bin Awwam ra
Muawiyah bin Abu Sufyan ra
Amru bin Ash ra . Karena tak tik ibnu saba' berjalan dengan mulus sehingga terjadilah perang saudara islam yg pertama . Namun perang ini dapat dihentikan dengan secara damai, disaat ini lah golongan umat islam yg telah terpengaruh kuat oleh ibnu saba' mulai menunjukan diri nya yaitu dikenal dengan kaum khawarij ( orang2 yg keluar dari barisan Ali ra), dan orang2 ini lah yg membunuh ali bin abi thalib ra dengan kejam Pada tanggal 20 ramadhan 40 H (660 M), oleh salah seorang anggota Khawarij yaitu Abdullah bin Muljam.

Setelah Kekhalifahan ali bin abi thalib ra
Kedudukan sebagai khalifah kemudian dijabat oleh putra Ali ra yaitu Hasan ra selama beberapa bulan. Namun, karena Hasan ra menginginkan perdamaian dan menghindari pertumpahan darah antara seluruh umat islam yg sedang terpecah, maka Hasan menyerahkan jabatan kekhalifahan kepada Muawiyah bin Abu Sufyan ra.

Dan akhirnya penyerahan kekuasaan ini dapat mempersatukan umat Islam kembali dalam satu kepemimpinan politik, di bawah kekhalifahan Mu'awiyah bin Abi Sufyan ra. Pada Tahun 41 H (661 M), tahun persatuan itu, dikenal dalam sejarah sebagai tahun jama'ah ('am jama'ah)! Dengan demikian berakhirlah masa yang disebut dengan masa Khulafa'ur Rasyidin, dan dimulailah kekuasaan dinasti Bani Umayyah dalam sejarah kekhalifahan Islam.

Bani Umayyah (bahasa Arab: بنو أمية, Banu Umayyah, Dinasti Umayyah) atauKekhalifahan Umayyah, adalah kekhalifahanIslam pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari 661 sampai750 di Jazirah Arab dan sekitarnya (beribukota di Damaskus); serta dari 756 sampai 1031 di Cordoba, Spanyol sebagai Kekhalifahan Cordoba

Masa ke-Khilafahan Bani Umayyah hanya berumur 90 tahun yaitu dimulai pada masa kekuasaan Muawiyah bin Abu Sufyan ra, yaitu setelah terbunuhnya Ali bin Abi Thalib ra, dan kemudian orang-orang Madinah membaiat Hasan bin Ali ra namun Hasan bin Ali ra menyerahkan jabatan kekhalifahan ini kepada Mu’awiyah bin Abu Sufyan ra dalam rangka mendamaikan kaum muslimin yang pada masa itu sedang dilanda bermacam fitnah yang dimulai sejak terbunuhnya Utsman bin Affan ra, pertempuran Shiffin, perang Jamal, terbunuhnya Ali bin Abi Thalib ra, serta penghianatan dari orang2 Khawarij danSyi'ah ( dahulu pasukan ali ra).
Dan kemudian sehabis masa kekhalifahan Muawiyah bin Abu Sufyan ra dianggap tidak mentaati isi perjanjiannya dengan Hasan bin Ali ra ketika dia naik tahta, yang menyebutkan bahwa persoalan penggantian kepemimpinan diserahkan kepada pemilihan umat Islam. Deklarasi pengangkatan anaknya Yazid bin Muawiyah sebagai putera mahkota menyebabkan munculnya gerakan-gerakan oposisi di kalangan rakyat yang mengakibatkan terjadinya perang saudara beberapa kali dan berkelanjutan.

Ketika Yazid bin Muawiyah naik tahta, sejumlah tokoh terkemuka di Madinah tidak mau menyatakan setia kepadanya. Yazid bin Muawiyah kemudian mengirim surat kepada gubernur Madinah, memintanya untuk memaksa penduduk mengambil sumpah setia kepadanya. Dengan cara ini, semua orang terpaksa tunduk, kecuali Husain bin Ali Ibnul Abu Thalib ra dan Abdullah bin Zubair Ibnul Awwam ra.

Husain bin Ali sendiri juga dibait sebagai khalifah di Madinah, Pada tahun 680 M, Yazid bin Muawiyah mengirim pasukan untuk memaksa Husain bin Ali untuk menyatakan setia, Namun terjadi pertempuran yang tidak seimbang yang kemudian hari dikenal denganPertempuran Karbala[7], Husain bin Ali ra terbunuh, kepalanya dipenggal dan dikirim keDamaskus, sedang tubuhnya dikubur diKarbala sebuah daerah di dekat Kufah.

Kelompok Syi'ah sendiri,  setelah wafat nya Husain bin Ali ra, terus melakukan perlawanan dengan lebih gigih dan di antaranya adalah yang dipimpin oleh Al-Mukhtar di Kufah pada 685-687 M. Al-Mukhtar mendapat banyak pengikut dari kalangan kaum Mawali (yaitu umat Islam bukan Arab, berasal dari Persia, Armenia dan lain-lain) yang pada masa Bani Umayyah dianggap sebagai warga negara kelas dua.

Namun perlawanan Al-Mukhtar sendiri ditumpas oleh Abdullah bin Zubair yang menyatakan dirinya secara terbuka sebagai khalifah setelah Husain bin Ali ra terbunuh. Walaupun dia juga tidak berhasil menghentikan gerakan Syi'ah secara keseluruhan.

Abdullah bin Zubair membina kekuatannya diMekkah setelah dia menolak sumpah setia terhadap Yazid bin Muawiyah. Tentara Yazid bin Muawiyah kembali mengepung Madinahdan Mekkah secara biadab seperti yang diriwayatkan dalam sejarah. Dua pasukan bertemu dan pertempuran pun tak terhindarkan. Namun, peperangan ini terhenti karena taklama kemudian Yazid bin Muawiyah wafat dan tentara Bani Umayyah kembali ke Damaskus.

Perlawanan Abdullah bin Zubair ra baru dapat dihancurkan pada masa kekhalifahan Abdul Malik bin Marwan, yang kemudian kembali mengirimkan pasukan Bani Umayyah yang dipimpin oleh Al-Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqafidan berhasil membunuh Abdullah bin Zubair ra pada tahun 73 H/692 M.

Setelah itu, gerakan kelompok Khawarij danSyi'ah juga dapat diredakan. Keberhasilan ini membuat orientasi pemerintahan Bani Umayyah mulai dapat diarahkan kepada pengamanan daerah-daerah kekuasaan di wilayah timur (meliputi kota-kota di sekitarAsia Tengah) dan wilayah Afrika bagian utara, bahkan membuka jalan untuk menaklukkanSpanyol (Al-Andalus). Selanjutnya hubungan pemerintah dengan golongan oposisi membaik pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul-Aziz (717-720 M), di mana sewaktu diangkat sebagai khalifah, menyatakan akan memperbaiki dan meningkatkan negeri-negeri yang berada dalam wilayah Islam agar menjadi lebih baik daripada menambah perluasannya, di mana pembangunan dalam negeri menjadi prioritas utamanya, meringankan zakat, kedudukanmawali disejajarkan dengan Arab. Meskipun masa pemerintahannya sangat singkat, namun berhasil menyadarkan beberapa golongan Syi'ah, serta memberi kebebasan kepada penganut agama lain untuk beribadah sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya.
Sepeninggal Umar bin Abdul-Aziz, kekuasaan Bani Umayyah dilanjutkan oleh Yazid bin Abdul-Malik bin marwan (720- 724 M). Masyarakat yang sebelumnya hidup dalam ketenteraman dan kedamaian, pada masa itu berubah menjadi kacau. Dengan latar belakang dan kepentingan etnis politis, masyarakat menyatakan konfrontasi terhadap pemerintahan Yazid bin Abdul-Malik cendrung kepada kemewahan dan kurang memperhatikan kehidupan rakyat. Kerusuhan terus berlanjut hingga masa pemerintahan khalifah berikutnya, Hisyam bin Abdul-Malik bin marwan(724-743 M).

Pada masa ini lah muncul satu kekuatan baru dikemudian hari menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Bani Umayyah. Kekuatan itu berasal dari kalangan Bani Hasyim

Setelah Hisyam bin Abdul-Malik wafat, khalifah-khalifah Bani Umayyah yang tampil berikutnya bukan hanya lemah tetapi juga bermoral buruk. Hal ini semakin memperkuat golongan oposisi. Dan akhirnya, pada tahun 750 M, Daulah Umayyah digulingkan oleh Bani Abbasiyah yang merupakan bahagian dari Bani Hasyim itu sendiri, di mana Marwan bin Muhammad, khalifah terakhir Bani Umayyah, walaupun berhasil melarikan diri ke Mesir, namun kemudian berhasil ditangkap dan terbunuh di sana. Kematian Marwan bin Muhammad menandai berakhirnya kekuasaan Bani Umayyah di timur (Damaskus) yang digantikan oleh Daulah Abbasiyah, dan dimulailah era baru Bani Umayyah di Al-Andalus. ( kawasan spanyol dan portugis), yang akhir nya dinasti keislaman bani umayyah hancur total sehingga terpecah2 menjadi kerajaan2 kecil dan akhir nya bangsa nasrani berhasil kembali merebut spanyol dan portugis.

Sementara daulah abbasyiah dijazirah arab
Kekhalifahan Abbasiyah (Arab: الخلافة العباسية,al-khilāfah al-‘abbāsīyyah) atau Bani Abbasiyah (Arab: العباسيون, al-‘abbāsīyyūn) adalah kekhalifahan kedua Islam yang berkuasa di Baghdad (sekarang ibu kota Irak). Kekhalifahan ini berkembang pesat dan menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan dunia. Kekhalifahan ini berkuasa setelah merebutnya dari Bani Umayyah dan menundukkan semua wilayahnya kecualiAndalusia. Bani Abbasiyah dirujuk kepada keturunan dari paman Nabi Muhammad yang termuda, yaitu Abbas bin Abdul-Muththalib(566-652), oleh karena itu mereka juga termasuk ke dalam Bani Hasyim. Berkuasa mulai tahun 750 dan memindahkan ibukota dari Damaskus ke Baghdad. Berkembang selama tiga abad, tetapi pelan-pelan meredup setelah naiknya bangsa Turki yang sebelumnya merupakan bahagian dari tentara kekhalifahan yang mereka bentuk, dan dikenal dengan nama Mamluk. Selama 150 tahun mengambil kekuasaan memintas Iran, kekhalifahan dipaksa untuk menyerahkan kekuasaan kepada dinasti-dinasti setempat, yang sering disebut amir atau sultan. Menyerahkan Andalusia kepada keturunan Bani Umayyah yang melarikan diri, Maghrebdan Ifriqiya kepada Aghlabiyyah danFatimiyah. Kejatuhan totalnya pada tahun1258 disebabkan serangan bangsa Mongolyang dipimpin Hulagu Khan ( cucu nya genghis khan) yang menghancurkan Baghdad dan tak menyisakan sedikitpun dari pengetahuan yang dihimpun di perpustakaan Baghdad.
Kemudian setelah penyerangan bangsa tar2 perlahan2 umat islam bangkit dan mendirikan masing2 daulah2 yg di akhiri daulah utsmaniyah (ottoman)

Berikut secara ringkas beberapa dinasti Islam yang pernah berkuasa di dunia setelah kulaforasyidin :


» Dinasti UMAYAH ----- 40 H/661 M - 132 H/750 M
» Dinasti ABBASIYAH ----- 132/750 M - 656 H/1258 M
» Dinasti IDRISIYAH ----- 172 H/789 M - 314 H/926 M
» Dinasti AGHLABIYAH ----- 184 H/800 M - 296 H/909 M
» Dinasti SAMANIYAH ----- 203 H/819 M - 395 H/1005 M
» Dinasti SAFARIYAH ----- 253 H/867 M - 900/1495 M
» Dinasti TULUN ----- 254 H/868 M - 292 H/905 M
» Dinasti HAMDANIYAH ----- 292 H/905 M - 394 H/1004 M
» Dinasti FATIMIYAH ----- 296 H/909 M - 566 H/1171 M
» Dinasti BUWAIHI ----- 33 H/945M - 447 H/1055M
» Dinasti SELJUK ----- 469 H/1077 M - 706 H/1307 M
» Dinasti AYUBIYAH ----- 569 H/1174 M - 650 H/1252 M
» Dinasti DELHI ----- 602 H/1206 M - 962 H/1555 M
» Dinasti MAMLUK MESIR ----- 648 H/1250 M - 923 H/1517 M
» Dinasti MUGHAL ----- 931 H/1525 M - 1275 H/1858 M
» Dinasti USMANI/OTTOMAN ----- 699 H/1300 M - 1341 H/1922 M

UMAYAH (40 H/661 M - 132 H/750 M)

Wilayah kekuasaan dinasti ini meliputi daerah Timur Tengah, Afrika Utara dan Spanyol. Dinasti Umayah berasal dari keturunan Umayah bin Abdul Syams bin Abdul Manaf, pemimpin sukua Quraisy terpandang. Dinasti Umayah muncul setelah Ali bin Abi Thalib (40 H/661 M) meninggal. Mu'awiyah, keturunan Bani Umayah dari keluarga Harb, meneruskan kekuasaan dengan mendirikan Dinasti Umayah. Dinasti Umayah terbagi menjadi dua periode kekuasaan yaitu Umayah Damascus (Suriah) dan Umayah Cordoba (Spanyol). Kejayaan Dinasti Umayah Damascus terdapai pada masa Khalifah al-Walid. Berakhirnya Dinasti Umayah Damascus terjadi ketika Marwan II dibunuh tentara Abbasiyah pada 132 H/750 M. Selanjutnya Abdurrahman (cucu Hisyam) meloloskan diri ke Spanyol dan mendirikan Dinasti Umayah Cordoba. Dinasti Umayah Cordoba mengalami kejayaan pada masa Abdurrahman III dan al-Hakam II. Peninggalan Dinasti Umayah Damascus berupa Katedral St. John di Damascus yang diubah menjadi masjid, Katedral di Hims yang digunakan sebagai masjid dan gereja dan tempat istirahat di padang pasir seperti Qusair Amrah dan al-Musatta, adapun peninggalan Dinasti Umayah Cordoba adalah Masjid Cordoba di Spanyol.


ABBASIYAH (132/750 M - 656 H/1258 M)

Dinasti ini mempunyai wilayah kekuasan yang meliputi Irak, Suriah, Semenanjung Arabia, Uzbekistan dan Mesir bagian timur. Pendiri dinasti sekaligus khalifah pertama adalah Abu Abbas as-Saffah. Kekuasaan Dinasti Abbaisyah dibagi menjadi empat periode, yaitu periode awal 132 H/750 M-232 H/847 M), periode lanjutan (232 H/847 M-333 H/945 M), periode Buwaihi (333 H/945 M- 447 H/1055 M), dan periode Seljuk (447 H/1055 M- 656 H/1258 M). Masa panjang dinasti ini dilalui dengan pola pemerintahan yang berubah-ubah seusuai perubahan politik, sosial, budaya dan penguasa. Dinasti Abbasiyah mengalami jaman keemasan ketika dipimpin oleh as-Saffah, al-Mansur, al-Mahdi, Harun ar-Rasyid, al-Amin, al-Ma'mum, Ibragim, al-Mu'tasim dan al-Wasiq. kekuasaan Abbasiyah melemah dengan adanya pertentangan dan pemberontakan dari dalam negeri serta ancaman dari pihak luar, seperti Bizantum (Romawi Timur) dan orang Mongol. Dinasti Abbasiyah runtuh setelah orang Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan, cucu Jengiz Khan, menghancurkan Baghdad. Peninggalan Dinasti Abbasiyah meliputi antaran lain Baitulhikmah, yaitu suatu lembaga pusat kajian keilmuan yang didirikan oleh Khalifah Harun ar-Rasyid, dan Masjid al-Mutawakkil yang mempunyai menara spiral di Samarra (Irak).


IDRISIYAH (172 H/789 M - 314 H/926 M)

Wilayah kekuasaannya adalah Magribi (Maroko). Dinasti ini didirikan oleh Idris I bin Abdullah, cucu Hasan bin Ali bin Abi Thalib, dan merupakan dinasti pertama yang beraliran Syiah, terutama di Maroko dan Afrika Utara. Sultan Idrisiyah terbesar adalah Yahya IV (292 H/905 M-309 H/922 M) yang berhasil merestorasi Volubilis, kota Romawi, menjadi kota Fez. Dinasti Idrisiyah berperan dalam menyebarkan budaya dan agama Islam ke bangsa Berber dan penduduk asli. Dinasti ini runtuh setelah ditaklukkan oleh Dinasti Fatimiyah pada 374 H/985 M. Dinasti Idrisiyah antara lain meninggalkan Masjid Karawiyyin dan Masjid Andalusia yang didirikan pada 244 H/859 M.


AGHLABIYAH (184 H/800 M - 296 H/909 M)

Pusat pemerintahannya terletak di Qairawan, Tunisia. Wilayah kekuasaan Aghlabiyah meliputi Tunisia dan Afrika Utara. Pemimpin pertama dinasti ini adalah Ibrahim I bin al-Aglab, seorang panglima dari Khurasan Aghlabiyah berperan dalam mengganti bahasa latin dengan bahasa Arab serta menjadikan Islam agama mayoritas. Dinasti ini berhasil menduduki Sicilia dan sebagian besar Italia Selatan, Sardinia, Corsica, bahkan pesisir Alpen pada abad ke-9. Dinasti Aghlabiyah berkahir setelah ditaklukan oleh Dinasti Fatimiyah. Peninggalan dinasti ini antara lain adalah Masjid Raya Qairawan dan Masjid Raya di Tunis.


SAMANIYAH (203 H/819 M - 395 H/1005 M)

Wilayah kekuasaan Dinasti Samaniyah meliputi daerah Khurasan (Irak) dab Transoksania (Uzbekistan) yang terletak di sebelah timur Baghdad. Ibukotanya adalah Bukhara. Dinasti Samaniyah didirikan oleh Ahmad bin Asad bin Samankhudat, keturunan seorang bangsawan Balkh (Afghanistan Utara). Puncak kejayaan tercapai pada masa pemerintaha Isma'il II al-Muntasir, khalifah terakhir Samaniyah, tidak dapat mempertahankan wilayahnya dari serangan Dinasti Qarakhan dan Dinasti Ghaznawi. Dinasti Samaniyah berakhir setelah Isma'il II terbunuh pada 395 H/1005 M. Peninggalan Dinasti Samaniyah berupaa Mausoleum Muhammad bin Ismail al-Bukhari, seorang ilmuwan muslim.


SAFARIYAH (253 H/867 M - 900/1495 M)

Dinasti Safariyah merupakan sebuah dinasti Islam yang paling lama berkuasa di dunia. Wilayah kekuasaan Dinasti Safariyah meliputi kawasan Sijistan, Iran. Pendiri dinasti ini adalah Ya'qub bin Lais as-Saffar, seorang pemimpin kelompok Khawarij di Porpinsi Sistan (Iran). Dinasti Safariyah di bawah kepemimpinan Amr bin Lais berhasil melebarkan wilayah kekuasaanya sampai Afghanistan Timur. Pada masa itulah kekuasaan Dinasti Safariyah mencapi puncaknya. Dinasti ini semakin melemah karena pemberontakan dan kekacauan dalam pemerintahan. Akhirnya Dinasti Ghaznawi mengambil alih kekuasaan Dinasti Safariyah. Setelah penguasa terakhir Dinasti Safariyah, Khalaf, meninggal dunia, berakhir pula kekuasaan Dinasti Safariyah di Sijistan.


TULUN (254 H/868 M - 292 H/905 M)

Dinasti Tulun adalah sebuah dinasti Islam yang masa pemerintahannya paling cepat berakhir. Wilayah kekuasaan dinasti Tulun meliputi Mesir dan Suriah. Pendirianya adalah Ahmad bin Tulun, putra seorang Turki yang diutus oleh gubernur Transoksania (Uzbekistan) emmbawa upeti ke Abbasiyah. Dinasti Tulun yang memerintah sampai 38 tahun berakhir ketika dikalahkan oleh pasukan Abbasiyah dan setelah Khalifah Syaiban bin Tulun terbunuh.


HAMDANIYAH (292 H/905 M - 394 H/1004 M)

Wilayah kekuasaanya meliputi Aleppo (Suriah) dan Mosul (Irak). Nama dinasti ini dinisbahkan kepada pendirinya, Hamdan bin Hamdun yang bergelar Abul Haija'. Dinasti Hamdaniyah di Mosul dipimpin oleh Hasan yang menggantikan ayahnya, Abu al-Haija;. Kepemimpinan Hasan mendapat pengakuan dari pemerintah Baghdad. Dinasti Hamdaniyah di Aleppo didirikan oleh Ali Saifuddawlah, suadara dari penguasa Hamdaniyah Mosul. Ali Saifuddawlah merebut Aleppo dari Dinasti Ikhsyidiyah. Dinasti Hamdaniyah di Mosul maupun di Aleppo berakhir ketika para pemimpin meninggal.


FATIMIYAH (296 H/909 M - 566 H/1171 M)

Wilayah kekuasaannya meliputi Afrika Utara, Mesir dan Suriah. Berdirinya Dinasti Fatimiyah dilatarbelakangi oleh melemahnya Dinasti Abbasiyah. Ubaidillah al-Mahdi mendirikan dinasti Fatimiyah yang lepas dari kekuasaan Abbasiyah. Dinasti ini mengalami puncak kejayaan pada masa kepemimpinan al-Aziz. Kebudayaan Islam berkembang pesat pada masa Dinasti Fatimiyah, yang ditandai dengan berdirinya Masjid al-Azhar. Masjid ini berfungsi sebagai pusat pengkajian Islam dan ilmu pengetahuan. Dinasti Fatimiyah berakhis setelah al-Adid, khalifah terakhir Dinasti Fatimiyah, jatuh sakit. Salahudin Yusub al-Ayyubi, wazir Dinasti Fatimiyah menggunakan kesempatan tersebut dengan mengakui kekuasaan khalifah Abbasiyah, al-Mustadi. Peninggalan dinasti ini meliputi antara lain Masjid al-Azhar yang sekarang terkenal dengan Universitas al-Azhar-nya, Bab al-Futuh (Benteng Futuh) dan Masjid al-Akmar di Cairo, Mesir.


BUWAIHI (33 H/945M - 447 H/1055M)

Wilayah kekuasaan Dinasti Buwaihi meliputi Irak dan Iran. Dinasti ini dibangun oleh tiga bersaudara yaitu Ali bin Buwaihi, Hasan bin Buwaihi dan Ahmad bin Buwaihi. Perjalanan Dinasti Buwaihi dapat dibagi dua periode. Periode pertama merupakan periode pertumbuhan dan konsolidasi sedangkan periode kedua daalh periode defensi, khususnya di wilayah Irak dan Iran Tengah. Dinasti Buwaihi mengalami perkembangan pesat ketika Dinasti Abbasiyah di Baghdad mulai melemah. Dinasti Buwaihi mengalami kemunduran dengan adanya pengaruh Tugril Beg dari Dinasti Seljuk. Peninggalan dinasti ini antara lain berupa observatorium di Baghdad dan sejumlah perpustakaan di Syiraz, ar-Rayy dan Isfahan (Iran).


SELJUK (469 H/1077 M - 706 H/1307 M

Wilayah kekuasaannya meliputi Irak, Iran, Kirman dan Suriah. Dinasti Seljuk dibagi menjadi lima cabang yaitu Seljuk Iran, Seljuk Irak, Seljuk Kirman, Seljuk Asia Kecil dan Seljuk Suriah. Dinasti Seljuk didirikan oleh Seljuk bin Duqaq dari suku bangsa Guzz dari Turkestan. Akan tetapi tokoh yang dipandang sebagai pendiri dinasti seljuk yang sebenarnya adalah Tugril Beq. Ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan Dinasti Seljuk dan mendapat pengakuan dari Dinasti Abbasiyah. Dinasti Seljuk melemah setelah para pemimpinnya meninggal atau ditaklukkan oleh bangsa lain. Peninggalan dinasti ini adalah Kizil Kule (Menara Merah) di Alanya, Turki Selatan, yang merupakan pangkalan pertahanan Bani Seljuk dan Masjid Jumat di Isfahan, Iran.


AYUBIYAH (569 H/1174 M - 650 H/1252 M)

Pusat pemerintahan Dinasti Ayubiyah adalah Cairo, Mesir. Wilayah kekuasaannya meliputi kawasan Mesir, Suriah dan Yaman. Dinasti Ayubiyah didirikan Salahudin Yusuf al-Ayyubi, setelah menaklukan khalifah terakhir Dinasti Fatimiyah, al-Adid. Salahudin berhasil menaklukan daerah Islam lainnya dan pasukan salib. Selain dikenal sebagai panglima perang, Salahudin juga mendorong kemajuan di bidang agama dan pendidikan. Berakhirnya masa pemerintahan Ayubiyah ditandai dengan meninggalnya Malik al-Asyraf Muzaffaruddin, sultan terakhir dan berkuasanya Dinasti Mamluk. Peninggalan Ayubiyah adalah Benteng Qal'ah al-Jabal di Cairo, Mesir.


DELHI (602 H/1206 M - 962 H/1555 M)

Wilayah kekuasaan Dinasti Delhi terletak di India Utara. Dinasti Delhi mengalami lima kali pergantian kepemimpinan yaitu Dinasti Mamluk, Dinasti Khalji, Dinasti Tuglug, Dinasti Sayid dan Dinasti Loyd. Pada periode pertama, Delhi dipimpin Dinasti Mamluk selama 84 tahun. Mamluk merupakan keturunan Qutbuddin Aybak, seorang budak dari Turki. Dinasti Khalji dari Afghanistan memerintah selama 30 tahu. Dinasti Tuglug memerintah selama 93 tahun, sedangkan Dinasti Sayid selama 37 tahun. Penguasa terakhir Delhi adalah Dinasti Lody yang memerintah selama 75 tahun. Peninggalan Dinasti Delhi antara lain adalah Masjid Kuwat al-Islam dan Qutub Minar yang berupa menara di Lalkot, Delhi (India)


MAMLUK MESIR (648 H/1250 M - 923 H/1517 M)

Wilayah kekuasaan Dinasti Mamluk Mesir dan Suriah. Dinasti Mamluk berasal dari golongan hamba yang dimiliki oleh para sultan dan amir, yang dididik secara militer oleh tuan mereka. Dinasti Mamluk yang memerintah di Mesir dibagi dua yaitu Mamluk Bahri dan Mamluk Burji. Sultan pertama Dinasti Mamluk Bahri adalah Izzudin Aibak, Sultan Dinasti Mamluk Bahri yang terkenal antara lain adalah Qutuz, Baybars, Qalawun dan Nasir Muhammad bin Qalawun. Baybars adalah sultan Dinasti Mamluk Bahri yang berhasil membangun pemerintahan yang kuat dan berkuasa selama 17 tahun. Dinasti Mamluk Burji kemudian mengambil alih pemerintahan dengan menggulingkan sultan Mamluk Bahri terakhir, as-Salih Hajii bin Sya'ban. Sultan pertama penguasa Dinasti Mamluk Burji adalah Barquq (784 H/1382 M-801 H/1399 M). Dinasti Mamluk Mesir memberikan sumbangan besar bagi sejarah Islam dengan mengalahkan kelompok Nasrani Eropa yang menyerang Syam (Suriah). Selain itu, Dinasti Mamluk Mesir berhasil mengalahkan bangsa Mongol, merebut dan mengIslamkan Kerajaan Nubia (Ethiopia), serta menguasai Pulau Cyprus dan Rhodos. Dinasti Mamluk Mesir berakhir setelah al-Asyras Tuman Bai, sultan terakhir, dihukum gantung oleh pasukan Usmani Turki. Peninggalan Dinasti Mamluk antara lain berupa Masjid Rifai, Mausoleum Qalawun dan Masjid Sultan Hassan di Cairo.


MUGHAL (931 H/1525 M - 1275 H/1858 M)

Wilayah kekuasaan dinasti ini terletak di India. Dinasti Mughal didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur, putra pertama Umar Syeikh Mirza, seorang penguasa Fargana di Turkistan (Transoksania). Dinasti Mughal dimulai ketika Babur menguasai Punjab dan meruntuhkan Dinasti Lody di Delhi. Dinasti Mughal menyebabkan terpusatnya daerah di India yang semula oleh gubernur, serta meluasnya politik Islam di wilayah India. Dinasti Mughal sangat memperhatikan pengembangan Islam, terutama di bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan. Dinasti Mughal mendirikan khanqah (pesantren), yang merupakan pusat studi Islam dan ilmu pengetahuan. Dinasti Mughal juga memperhatikan pengembangan peradaban, terutama di bidang seni lukis, seni musik dan seni bangunan. Hal ini antara lain terlihat dari peninggalannya berupa Istana Hawa Mahal di Jaipur, red Fort (Benteng Merah), Delhi, Taj Mahal di Agra dan Masjid Badsyahi di Lahore. Dinasti ini runtuh setelah Inggris mulai menancapkan kekuasaanya di India. Bahadur II, sultan terakhir, diusir dari istananya oleh penguasa Inggris.


USMANI/OTTOMAN (699 H/1300 M - 1341 H/1922 M)

Dinasti yang pusat pemerintahannya di Istanbul, Turki, ini mempunyai wilayah kekuasaan paling luas. Wilayahnya meliputi sebagian Asia, Afrika dan Eropoa. Dinasti Usmani merupakan satu di antara tiga dinasti Islam yang besar pada abad Pertengahan, selain Dinasti Safawi di Persia (Iran) dan Dinasti Mughal di India. Dalam sejarah Islam, periode itu disebut juga Masa Tiga Kerajaan Besar. Dinasti Usmani menjadi negara besar setelah berhasil menaklukan Bizantium (856 H/1453 M) dan berkuasa lebih dari 6 abad. Dinasti ini didirikan oleh Usman, putra seorang pemimpin suku Kayi yang bernama Artogrol. Dinasti Usmani berhasil menyebarkan Islam sampai ke daratan Eropa. Puncak kejayaan dinasti ini tercapai pada masa pemerintahan Sulaiman I (The Great, The Magnificent, al-Qanuni). Dinasti Usmani kemudian semakin melemah akibat pemberontakan internal dan kalah perang melawan bangsa Eropa.
Termasuk wilayah hejaz ( mekah madinah)
Di bawah kekuasaan Khalifah Utsmani hampir sepanjang sejarahnya, Hejaz sempat memperoleh kemerdekaan politik untuk sesaat pada awal abad ke-20.
Hijaz adalah salah satu wilayah Khalifah Utsmani yang diprovokasi hingga memberontak oleh T. E. Lawrence (alias "Lawrence of Arabia") dariBritania pada masa Perang Dunia II, Syarif Husain bin Ali (1856-1931) yg awal nya sebagai Gubernur Makkah yang diangkat pada 1908 oleh kalifah Utsmani, lalu menjadi Raja Hejaz antara 1916-1924. Ia memberontak terhadap khilafah Turki Utsmani pada Juni 1916.
Namun gubernur yg menjadi raja hejaz ini tidak bertahan lama karena direbut oleh kesultanan nejd  dibawah pimpinan Al saud.
Namun penyerangan pertama mengalami kegagalan karena mantan gubernur mekah syarif husain bin ali meminta bantuan kekhalifahan utsmani,  sehingga ribuan tentara utsmani turun ke hejaz dan memukul habis kesultanan nejd,  namun sisa2 kesultanan nejd kembali mengumpulkan kekuatan dan ketika ke khalifahan utsmani mengalami keterpurukan perang dunia 1, sehingga kesultanan nejd berhasil mencaplok hejaz dan  pada 20 Mei 1927, kekuasaan Abdul Aziz diakui oleh Britania Raya dan negaranya dijuluki Kerajaan Nejd dan Hijaz yg saat ini berubah menjadi kerajaan arab saudi

DARI KESULTANAN MENJADI REPUBLIK

Tanggal 1 November 1922 alias beberapa bulan sebelum dicapainya Traktat Lausanne, parlemen nasionalis Turki di Ankara mengumumkan pembubaran Kesultanan Ottoman sambil menyatakan kalau mereka adalah pemerintahan berdaulat Ottoman / Turki. Keluarnya pengumuman tersebut sekaligus menjadi akhir dari riwayat Kesultanan merangkap Kekhalifahan Ottoman yang sudah berdiri selama beberapa abad. Sebagai respon atas keluarnya keputusan tersebut, pada tanggal 17 November Sultan Mehmed VI menumpang kapal perang Inggris untuk tinggal di luar Turki hingga akhir hayatnya.




Kamis, 21 September 2017

Keutamaan Sholawat Munjiyat

KEUTAMAAN SHOLAWAT MUNJIYAT

Bismillahirrohmanirrohim

Allahumma shalli 'alaa sayyidina Muhammadin
shalaatan tunjiinaa bihaa minjamii'il ahwaali wal aafaat,
wa taqdhii lanaa bihaa jamii'al haajaat,
wa tuthahhirunaa bihaa min jamii'is sayyi'at,
watarfa'unaa bihaa 'indaka a'laddarajaat,
watuballighunaa biha aqhsal ghaayaati min jamii'il khairaati fil hayaati wa ba'dal mamaat,
wa a'ala aliihi washobihi wassallim

Artinya

" Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW,
yang dengan rahmat itu Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang mendebarkan dan dari semua cobaan,
yang dengan rahmat itu Engkau akan mendatangkan kepada kami segala hajat,
Yang dengan rahmat itu Engkau menghapuskan dosa kami dari semua keburukan/kesalahan.
Yang dengan rahmat itu Engkau akan mengangkat kami kepada setinggi-tinggi derajat.
Yang dengan rahmat itu pula Engkau akan menyampaikan kami kepada sesempurna-sempurnanya semua maksud dari semua kebaikan pada waktu hidup dan setelah mati.
Dan salam kepada keluarga nya dan sahabat sahabatnya nabi Muhammad SAW "

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas junjunan kami, Muhammad, dengan suatu shalawat yang menye-babkan kami selamat dari semua ketakutan dan malapetaka, yang menyebabkan Engkau menunaikan semua hajat kami, yang menyebabkan Engkau me-nyucikan kami dari semua kejahatan, yang menyebabkan Engkau mengangkat kami ke derajat yang tinggi di sisi-Mu, dan yang menyebabkan Engkau menyampaian semua cita-cita kami berupa kebaikan-kebaikan dunia dan akhirat."

Penjelasan:

Shalawat di atas disebutkan di dalam kitab Dalâ'il. Dalam syarah kitab tersebut disebutkan riwayat dari Hasan bin 'Ali Al-Aswânî. Ia berkata, "Barangsiapa yang membaca shalawat ini dalarn setiap perkara penting atau bencana sebanyak seribu kali, niscaya Allah akan melepaskan bencana itu darinya, dan menyampaikan apa yang diinginkannya."

Komentar oleh Asy-Syeikh Yusuf Isma’il An-Nabhani :



Telah dikutip dari Al-Hasan bin ‘Ali Al-Aswani di dalam komentar Ad-Dalail (penjelasan atau komentar dalam kandungan kitab kumpulan solawat yang berjudul Dalailul Khairat), bahwa beliau telah berkata, "Siapa yang membaca solawat ini sebanyak seribu kali ketika tertimpa kesulitan dan musibah, Allah akan melapangkan [perkara itu] darinya dan akan menyampaikan hajatnya."

Dan telah diriwayatkan dari Ibn Al-Fakihani , dari Asy-Syaikh As-Solih Musa Ad-Darir , dan beliau telah berkata: Aku pernah berlayar di sebuah laut. Tiba-tiba angin (angin taufan) telah melanda atas kami. Sedikit manusia yang dapat selamat dari tenggelam dan banyak orang telah menjerit-jerit didalam ketakutan. Tiba-tiba aku merasa mengantuk dan aku telah tertidur. Aku telah melihat An-Nabi di dalam mimpi dan Baginda telah berkata, "Katakanlah kepada para penumpang kapal ini agar mereka mengucapkan sebanyak seribu kali, "Wahai Allah, limpahkanlah solawat ke atas penghulu kami Muhammad, dan juga ke atas keluarga penghulu kami Muhammad, solawat yang dengannya kami diselamatkan . . . sehingga . . . setelah kami mati. "

Setelah terjaga dari tidur dan aku memberitahu para penumpang tentang mimpiku itu, dan kami pun bersolawat dengannya (dengan ungkapan solawat yang telah diterima di dalam mimpi itu) lebih kurang tiga ratus kali. Allah melapangkan kami daripada keadaan yangmencemaskan itu.

Dan telah berkata As-Saiyid Muhammad Afandi `Abidin di dalam catatan beliau (penjelasannya) bahawa Al-`Allamah Al-Musnid Ahmad Al-‘Attor telah menyebutnya sebagai Solawat Al-Munjiyyah, dan beliau telah berkata pada bagian akhirnya:
Telah menambah Al-`Arif Al-Akbar dengan kata-kata: Wahai Yang Paling Penyayang daripada segala yang bersifat penyayang, wahai Allah.

Beliau telah berkata: Telah berkata sebagian masyayikh: Siapa yang mengucapkannya sebanyak seribu kali ketika ada kesulitan atau ketika turunnya musibah, Allah akan melapangkan perkara itu darinya dan akan rnenyampaikan hajatnya. Dan siapa yang memperbanyak membacanya pada waktu datang penyakit ta'un [sedang menular],akan diamankan darinya. Dan siapa yang memperbanyak membacanya ketika berlayar dilaut, akan diamankan dari tenggelam. Dan siapa yang membacanya sebanyak lima ratus kali, akan disampaikan apa yang dia inginkan di dalam hal menarik rezeki dan kekayaan, insya - Allah Ta’ala, dan ia adalah sesuatu yang benar-benar mujarab pada semua perkara itu. Dan Allah Ta’ala jua yang lebih mengetahui.

Dan telah menyebut Asy-Syaikh As-Sowi kurang lebih sama di dalam komentar mengenai Wird Ad-Dardir (wirid-wirid yang telah digubah oleh Asy-syaikh Ahmad seorang guru bagi At-Toriqah Al-Khalwatiyyah, yang amat terkenal di negara Mesir pada zamannya) yang telah mengutip dari As-Samhudi dan Al-Malawi .

Dan telah berkata Asy-Syaikh Al-‘Arif Muhammad Haqqi Afandi An-Nazili di dalam kitabnya Khazinah Al-Asror : Ketahuilah bahwa solawat-solawat itu dibahagikan kepada empat ribu jenis, dan pada satu riwayat yang lain, dua belas ribu. Setiap satu darinya telah dipilih oleh satu jamaah dari ahli Timur dan Barat, sesuai dengan apa yang telah mereka temui di dalam menjalin ikatan rohani di antara mereka dengan Baginda dan dari apa yang mereka fahami padanya dari hal keistimewaan-keistimewaan dan manfaat-manfaat, dan apa yang telah mereka temui padanya dari hal rahasia-rahasia, yang setengahnya telah menjadi masyhur melalui ujikaji dan melalui penyaksian di dalam mendapatkan kelepasan daripada segala kesempitan dan pencapaian hasrat, seperti Solawat Al-Munjiyyah ini.

Dan beliau telah menyebutkan bentuk ungkapan itu. Kemudian, beliau telah berkata: Dan yang lebih utama ialah dia mengucapkan, "Wahai Allah, limpahkanlah solawat atas penghulu kami Muhammad dan atas keluarga penghulu kami Muhammad. Solawat yang dengannya kami diselamatkan . . ." sehingga ke akhirnya, kerana apa yang telah dikatakan oleh Baginda , "Apabila engkau sekalian bersolawat ke atasku, jadikanlah ia umum (tidak dikhaskan untuk diri Baginda seorang, tetapi juga mencakupi ahli keluarga Baginda ).

Dan kesannya, dengan diikut sertakan keluarga Baginda itu, adalah lebih lengkap, dan lebih umum, dan lebih banyak pahala dan manfaatnya dan lebih cepat untuk dimakbulkan. Begitulah yang telah diwasiatkan kepadaku dan yang telah diijazahkan kepadaku oleh sesetengah masyaikh.

Dan Asy-Syaikh al-Akhbar juga telah menyebutnya dengan disertakan sebutan ahli keluarga Baginda itu, dan beliau telah berkata bahwa ia adalah satu perbendaharaan dari segala perbendaharaan Al-'Arsy (singgahsana Allah). Sesungguhnya, siapa yang berdoa dengannya sebanyak seribu kali pada tengah malam untuk hajat, hajat dunia atau hajat akhirat, Allah Ta`ala akan menunaikan hajatnya. Sesungguhnya Ia (pengabulan bagi solawat ini) adalah lebih cepat daripada kilauan kilat, dan ia adalah eliksir yang agung dan penawar yang besar (sangat mujarab). Dan tiada dapat tiada, hendaklah ia disembunyikan dan ditutupkan daripada yang bukan ahlinya.

Demikianlah sebagaimana ia telah disebutkan di dalam Sirr Al-Asror, dan demikianlah juga sebagaimana yang telah disebutkan oleh Asy-Syaikh Al-Buni dan Al-Imam Al-Jazuli mengenai keistimewaan-keistimewaan Solawat Al- Munjiyyah dan juga penerangan rahasia-rahasianya. Dan hendaklah engkau meninggalkannya (tidak menceritakan keistimewaan-keistimewaan dan rahasia-rahasia ini kepada orang-orang yang fasik) agar tidak terjatuh ke tangan orang-orang yang jahil. Dan semoga isyarat ini sudah mencukupi untukmu.

(Sumber kitab Afdholus Sholawatu 'ala sayyida saddah karangan Asy-Syeikh Yusuf ibn Isma’il An-Nabhani)

Hati-hati dalam Berfaham Berikut ( Allah SWT merasuki manusia/ wahdatul wujud)

Hati-hati dalam Berfaham Berikut ( Allah SWT merasuki manusia/ wahdatul wujud)

MOTTO : Membrantas faham sesat diinternet


Salamun 'alaikum
Berikut salinan komentar ana pada beberapa orang yg perlu diperhatikan untuk diperbaiki.


Komentar di blog sufimuda.

Sufi Gila pada Desember 13, 2008 pukul 6:42 pm

saat ruhani itu sudah diaktifasi dan mulai menyinari seluruh tubuh sampai bergetarlah seluruh sel2 kita … maka hilanglah kesadaran jasad sehingga muncullah kesadaran spiritual … sama seperti saat kabel dialiri listrik maka hilanglah sifat kabel dan larut dalam sifat2 listrik

 … "maka terucaplah kata2 yang tiada disadari oleh manusia yang bernama Umar yang sebenarnya Allah lah yang berkata2" ….

kata radio bukan aku yang bicara tapi studio karena radio sudah terhubung dengan studio melalui teknologi … kata Umar bukan aku yang memerintah tapi Allah karena aku sudah terhubung dengan alam Rabbani melalui teknologi/metode atau tharikatullah

Balas

Ust Faisal Alfikri pada Januari 26, 2017 pukul 7:17 am

Awas hati2 dengan manusia ini,, ngomong dengan mengutarakan isi hati,, tp lari semua apa yang dijelaskan bisa keluar dari agama.. Nama nya sudah sufi gila,, berhati2 lah.. Temui ustadz dan kyai setempat saja yg memang dinamakan seorang demikian

Balas

SufiMuda pada Februari 2, 2017 pukul 8:52 am

ayo segera temui ustad Faisal alfikri, bukan begitu? 

Balas

Ust Faisal Alfikri pada Juni 2, 2017 pukul 10:17 pm

Temui ustadz atau imam terdekat saja, kalau kamu dimedan sumatera utara, boleh temui saya atau ustadz setempat

Balas

Yahya pada Februari 3, 2017 pukul 9:07 pm

Bismillahirrohmanirrohiim. Kurang lebih 1438 thn yg lalu, setiap hari Baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam keluar dari rumahnya untuk memberikan makanan dgn cara menyuapi seorang pengemis yahudi buta, dengan penuh keikhlasan dan kesabaran disuapinya pengemis itu, tdk berharap balasan dari makhluk, tidak butuh puja puji dan sanjungan makhluk, tidak butuh pengikut, tidak mengharapkan balasan dunia dan akhirat, diam, gerak, dan berdirinya hingga nafas seaatpun tdk diakui kepunyaan pribadi. Setiap hari itu pula Baginda Nabi mendapatkan hujatan, cacian, makian, direndahkan, disesatkan dlsb.Tetapi Baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam tidak pernah sekalipun membalas dgn mengatakan sesat, kafir, syirik, musyrik dlsb kpd pengemis yahudi tsb, karena penglihatan, perkataan, pendengaran dan penciuman beliau sdh menjadi rahmat bagi seluruh semesta alam. Baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam di utus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Akhlak kpd diri sendiri, akhlak kpd sesama manusia, akhlak kpd Alloh Ta’ala, hingga menjadi akhlakul karimah. Sumber kebaikan adalah Baginda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam. Sumber keburukan adalah iblis.

Balas

Ust Faisal Alfikri pada Juni 7, 2017 pukul 9:54 pm

Hanya orang kafir lah yang mengatakan sufi ( ajaran ) gila, yang dibawa nabi muhammad SAW.
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya, . . .” (QS. Al-Fath: 29)
Hikmah :
Jikalah kamu merasakan mampu seperti nabi Muhammad SAW maka cobalah, namun orang yang bersama nya ( orang yang mengikuti Rasul Allah ), keras terhadap orang kafir, tetapi berkasih sayang terhadap sesama mereka ( muslim ).
Belajar lah..

Balas

sayyid pada Juni 9, 2017 pukul 11:30 am

Assalamualaikum wr.wb,
Tepat sekali pencerahanmu adikku Yahya.
Bagaimana kita mencintai Allah jika kita tidak mencintai sesama manusia dan gimana kita dapat mencintai sesama manusia apabila kita sendiri tidak mencintai diri kita sendiri?
kenalilah dirimu dahulu (perbaiki akhlak burukmu ) lantas cintailah sesamamu barulah kamu dapat mencintai yg memiliki cinta itu.
Tidak ada kebaikan pada iblis.
wassalamualaikum wr.wb,
ustad sayyid

Balas

Ust Faisal Alfikripada September 16, 2017 pukul 3:56 pm

Tong kosong kosong nyaring bunyi, sedang tong padat diem tak bersuara. Jika diri mu yakin telah bermakhrifatullah. Maka diri itu diem tak berkata apa lagi terkecuali apa yg dikehendaki Nya. Tau kenapa Al hallaj dipenggal ( karena mengatakan Ana Al Haq) seseorang yg telah mencapai puncak maqom ubudiyah akan tetapi lupa pada syariyah. Sehingga menjadi tong besar namun kembali kosong karena hal sepele yaitu mengaku Ana Al haq. Sama seperti iblis dengan diawal maqom sudah mencapai imam malaikat. Namun karena satu saja kesalahan ( tidak mau sujud) karena keakuan nya yg menyatakan terbuat dari api yg lebih suci dari pada tanah. Begitu juga pengakuan ana alhaq ( masih ada ke akuan) dan begitu juga nick name sufi gila, sufi muda, yahya dan sayyid masih merasakan keakuan bahwa diri sendiri benar, diri sipolan benar padahal kenyataan nya Allah SWT Yang Maha Benar.
Tidak kah kamu baca bahwa didalam Alqur’an orang yang mengetahui dengan kebenaran Rabb nya itu mereka diam.
Tidak kamu membaca hadis tentang ilmu sekarung disimpan dan sekarung disebar kan? Lantas mau bagaimana Alqur’an dan hadis saja tidak mau diikuti sudah ngaku itu benar ini benar ( mengetahui apa yg diketahui Allah SWT).
Perhatikan kata2 nickname sufi gila : “maka terucaplah kata2 yang tiada disadari oleh manusia yang bernama Umar yang sebenarnya Allah lah yang berkata2”.
Apa kah kamu melihat Allah SWT merasuki seorang manusia? Kalau begitu kamu kembali ketauhidan kaum nasrani yg mengaku nabi isa ruh Allah atau tuhan yg turun dari atas langit menyamar jadi manusia dan disalip demi menembus kesalahan manusia ciptaan nya.
Seandai nya kamu hidup dijaman sayyidina umar bin khattab ( sudah pasti beliau bangkit dan menebas batang leher mu karena memfitnah auliya muslimin).
Nah jadi masih bengal dan ga sadar? Karena malu sudah berfatwa dari awal?? Jgn malu kawan, malu lah sama Dia Allah SWT karena kamu telah berani melampaui pengetahuan Nya dengan menyatakan Dia merasuki manusia.
Wassalamun ‘alaikum wr wb

Rabu, 20 September 2017

Do'a Kanzul Arasy Raja Dari Segala Doa


Salamun 'alaikum wr wb

Tentu nya jaman sekarang ini orang awam bingung jaman sekarang sebagian para ustadz gelaran. Lc membi'dahkan amalan do' a kanzul arasy yg isi nya mengagungkan ismu Allah SWT dan mensucikan Nya.
Kebanyakan ahli membi'dahkan amalan doa kanzul arasy ini karena satu kesalahan kalam saja menurut mereka yaitu "nabi isa ruhullah",  sehingga dengan belegar nafsu membi'dahkan dari faham mereka yg masih dangkal tersebar di mana2 khusus nya di dunia internet ini.

Kali ini bukan penjelasan saya yg mematahkan semangat mereka membi'dahkan amalan2 salih tapi, alm. Habib munzir waliyullah, penjelasan beliau yg akan saya letak kan disini, penjelasan beliau ini saya kutib dari komentar alm beberapa tahun silam. Tentang kesahihan sanad alm. Habib munzir almushawa siapa lagi yg tidak mengenal waliyullah salah satu keturunan Rasulillah SAW tersebut. Barokallah

http://www.majelisrasulullah.org/forums/topic/doa-kanzul-arasy/
August 1, 2009 at 1:08
Munzir Almusawa
Participant

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
saya belum menemukan sanad doa kanzul Arsy yg shahih hingga Rasul saw, namun semua doa boleh saja dibaca, termasuk doa kanzul Arsy selama isinya tak bertentangan dg syariah.

tidak ada pada doa kanzul Arsy suatu kalimat yg bertentangan dg Syariah, berbeda dg sebagian mereka yg dangkal pemahamannya dalam syariah dan ilmu balaaghah dalam bahasa arab, saya sempat tertawa bagaimana tanya jawab saling bingung dg kalimat Isa ruhullah, ia terdapat pada riwayat shahih, dijelaskan bahwa Nabi saw menyebut Nabi Isa Ruhullah (Shahih Bukhari Bab Tauhid, SHahih Muslim Babul Iman).
Berikut hadits riwayat shahih Bukhari dan saya beri tanda merah pada gelar gelar para Rasul oleh Nabi Muhammad saw :

حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا مَعْبَدُ بْنُ هِلَالٍ الْعَنَزِيُّ قَالَ
اجْتَمَعْنَا نَاسٌ مِنْ أَهْلِ الْبَصْرَةِ فَذَهَبْنَا إِلَى أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ وَذَهَبْنَا مَعَنَا بِثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ إِلَيْهِ يَسْأَلُهُ لَنَا عَنْ حَدِيثِ الشَّفَاعَةِ فَإِذَا هُوَ فِي قَصْرِهِ فَوَافَقْنَاهُ يُصَلِّي الضُّحَى فَاسْتَأْذَنَّا فَأَذِنَ لَنَا وَهُوَ قَاعِدٌ عَلَى فِرَاشِهِ فَقُلْنَا لِثَابِتٍ لَا تَسْأَلْهُ عَنْ شَيْءٍ أَوَّلَ مِنْ حَدِيثِ الشَّفَاعَةِ فَقَالَ يَا أَبَا حَمْزَةَ هَؤُلَاءِ إِخْوَانُكَ مِنْ أَهْلِ الْبَصْرَةِ جَاءُوكَ يَسْأَلُونَكَ عَنْ حَدِيثِ الشَّفَاعَةِ فَقَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ مَاجَ النَّاسُ بَعْضُهُمْ فِي بَعْضٍ فَيَأْتُونَ آدَمَ فَيَقُولُونَ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ فَيَقُولُ لَسْتُ لَهَا وَلَكِنْ عَلَيْكُمْ بِإِبْرَاهِيمَ فَإِنَّهُ خَلِيلُ الرَّحْمَنِ فَيَأْتُونَ إِبْرَاهِيمَ فَيَقُولُ لَسْتُ لَهَا وَلَكِنْ عَلَيْكُمْ بِمُوسَى فَإِنَّهُ كَلِيمُ اللَّهِ فَيَأْتُونَ مُوسَى فَيَقُولُ لَسْتُ لَهَا وَلَكِنْ عَلَيْكُمْ بِعِيسَى فَإِنَّهُ رُوحُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ فَيَأْتُونَ عِيسَى فَيَقُولُ لَسْتُ لَهَا وَلَكِنْ عَلَيْكُمْ بِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَأْتُونِي فَأَقُولُ أَنَا لَهَا فَأَسْتَأْذِنُ عَلَى رَبِّي فَيُؤْذَنُ لِي وَيُلْهِمُنِي مَحَامِدَ أَحْمَدُهُ بِهَا لَا تَحْضُرُنِي الْآنَ فَأَحْمَدُهُ بِتِلْكَ الْمَحَامِدِ وَأَخِرُّ لَهُ سَاجِدًا فَيَقُولُ يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ وَقُلْ يُسْمَعْ لَكَ وَسَلْ تُعْطَ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ فَأَقُولُ يَا رَبِّ أُمَّتِي أُمَّتِي فَيَقُولُ انْطَلِقْ فَأَخْرِجْ مِنْهَا مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ شَعِيرَةٍ مِنْ إِيمَانٍ فَأَنْطَلِقُ فَأَفْعَلُ ثُمَّ أَعُودُ فَأَحْمَدُهُ بِتِلْكَ الْمَحَامِدِ ثُمَّ أَخِرُّ لَهُ سَاجِدًا فَيُقَالُ يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ وَقُلْ يُسْمَعْ لَكَ وَسَلْ تُعْطَ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ فَأَقُولُ يَا رَبِّ أُمَّتِي أُمَّتِي فَيَقُولُ انْطَلِقْ فَأَخْرِجْ مِنْهَا مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ أَوْ خَرْدَلَةٍ مِنْ إِيمَانٍ فَأَخْرِجْهُ فَأَنْطَلِقُ فَأَفْعَلُ ثُمَّ أَعُودُ فَأَحْمَدُهُ بِتِلْكَ الْمَحَامِدِ ثُمَّ أَخِرُّ لَهُ سَاجِدًا فَيَقُولُ يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ وَقُلْ يُسْمَعْ لَكَ وَسَلْ تُعْطَ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ فَأَقُولُ يَا رَبِّ أُمَّتِي أُمَّتِي فَيَقُولُ انْطَلِقْ فَأَخْرِجْ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ أَدْنَى أَدْنَى أَدْنَى مِثْقَالِ حَبَّةِ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ فَأَخْرِجْهُ مِنْ النَّارِ فَأَنْطَلِقُ فَأَفْعَلُ فَلَمَّا خَرَجْنَا مِنْ عِنْدِ أَنَسٍ قُلْتُ لِبَعْضِ أَصْحَابِنَا لَوْ مَرَرْنَا بِالْحَسَنِ وَهُوَ مُتَوَارٍ فِي مَنْزِلِ أَبِي خَلِيفَةَ فَحَدَّثْنَاهُ بِمَا حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ فَأَتَيْنَاهُ فَسَلَّمْنَا عَلَيْهِ فَأَذِنَ لَنَا فَقُلْنَا لَهُ يَا أَبَا سَعِيدٍ جِئْنَاكَ مِنْ عِنْدِ أَخِيكَ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ فَلَمْ نَرَ مِثْلَ مَا حَدَّثَنَا فِي الشَّفَاعَةِ فَقَالَ هِيهْ فَحَدَّثْنَاهُ بِالْحَدِيثِ فَانْتَهَى إِلَى هَذَا الْمَوْضِعِ فَقَالَ هِيهْ فَقُلْنَا لَمْ يَزِدْ لَنَا عَلَى هَذَا فَقَالَ لَقَدْ حَدَّثَنِي وَهُوَ جَمِيعٌ مُنْذُ عِشْرِينَ سَنَةً فَلَا أَدْرِي أَنَسِيَ أَمْ كَرِهَ أَنْ تَتَّكِلُوا قُلْنَا يَا أَبَا سَعِيدٍ فَحَدِّثْنَا فَضَحِكَ وَقَالَ خُلِقَ الْإِنْسَانُ عَجُولًا مَا ذَكَرْتُهُ إِلَّا وَأَنَا أُرِيدُ أَنْ أُحَدِّثَكُمْ حَدَّثَنِي كَمَا حَدَّثَكُمْ بِهِ قَالَ ثُمَّ أَعُودُ الرَّابِعَةَ فَأَحْمَدُهُ بِتِلْكَ الْمَحَامِدِ ثُمَّ أَخِرُّ لَهُ سَاجِدًا فَيُقَالُ يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ وَقُلْ يُسْمَعْ وَسَلْ تُعْطَهْ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ فَأَقُولُ يَا رَبِّ ائْذَنْ لِي فِيمَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَيَقُولُ وَعِزَّتِي وَجَلَالِي وَكِبْرِيَائِي وَعَظَمَتِي لَأُخْرِجَنَّ مِنْهَا مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
(Shahih Bukhari Bab Tauhid).

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a’lam





Do'a Kanzul Arasy Arab Latin

 سم الله الرحمن الرحيم
Bismillaahir Rahmanir Rahiim
Dengan menyebut nama allah yang maha pemurah lagi maha penyayang
لااله الا الله سبحن الملك القدوس
Laa ilaaha illallaahu subhaanal malikil qudduus
Tiada Tuhan yang berhak disembah selain allah,mahasuci raja yang mahaqudus.
لااله الا الله سبحن العزيز الجبار
Laa ilaaha illallaahu subhaanal `aziizil jabbaar
Tiada Tuhan yang berhak disembah selain allah, maha suci tuhan yang maha perkasa lagi maha kuasa
لااله الا الله سبحن الرء وف الرحيم

Selasa, 19 September 2017

Daftar website wahabi

Salamun 'alaik

Hati2 terhadap suatu fatwa apa lagi diambil menjadi suatu qaidah keyakinan.

Selain website2 berciri membi'dahkan amalan ahlusunnah,  biasa nya dibawah website ada kolom donasi nomor rekening mereka dengan alasan amal sodaqoh biaya server website dll.

Ciri2 yang paling ditandai dari website wahabi ialah mematikan amalan2 do'a umat islam seperti melarang tahlil, yasinan, ziarah kubur, tawasul, berbagai macam doa shalawat, doa hirz hizib, dzikir asmaul husna, dll


Berikut daftar website wahabi


    http://www.alsofwah.or.id/
    http://muslim.or.id/
    http://www.abuayaz.co.cc/
    http://abuzuhriy.com/
    http://alqiyamah.wordpress.com/
    http://pengusahamuslim.com/
    http://almanhaj.or.id/
    http://ahlulhadiits.wordpress.com/
    http://assunnah-qatar.com/
    http://salafiyunpad.wordpress.com/
    http://www.salafy.or.id/
    http://www.darussalaf.or.id/
    http://darussunnah.or.id/
    http://almakassari.com/
    http://kaahil.wordpress.com/
    http://www.mufiidah.net/
    http://ekonomisyariat.com/
    http://ainuamri.wordpress.com/
    http://ahlussunnah.info/
    http://www.raudhatulmuhibbin.org/
    http://www.daarussunnah.co.nr/
    http://salafyitb.wordpress.com/

Tasbih Malaikat Jibril As


Telah terdapat suatu riwayat mengenai adanya satu zikir Tasbih yang mustajab untuk siapa yang ingin melihat tempatnya disurga dalam mimpinya, jika dia adalah memang salah satu dari ahlinya. Dia adalah Zikir Tasbihnya Sayyidina Jibril A.S. Yang meriwayatkannya adalah As-Sayyid Al-Ajal Ali bin Thawus R.a, dan beliau mendapatkannya dari Abi Zahariah R.a. Dia menceritakan tentang apa yang dialaminya. Dia berkata ,” Pada suatu malam kami pernah melaksanakan sholat isya’ di masjid Baitul Maqdis, setelah itu kami duduk-duduk dengan bersandar kesebuah tiang dimasjid itu. Kemudian khadim pengurus masjid itu mulai menutup pintu-pintu dan jendela masjid dan menguncinya. Kami dibiarkannya saja, tidak diusirnya sebagaimana kebiasaan yang dilakukannya saat mengunci masjid. Maka masjid harus dikosongkan terlebih dahulu agar tidak ada yang terkurung disitu.
Akhirnya kami pun tertidur disitu. Dan kami terbangun oleh suatu suara asing. Yang akhirnya kami ketahui berasal dari suara sayap-sayapnya para malaikat yang telah memenuhi masjid itu. Diantara mereka ada yang sangat dekat dengan kami. Dilihatnya bahwa kami jadi terbangun. Maka dia berkata kepada kami,” Apakah engkau manusia ?” kami jawab ,” Betul.” Kemudian kami beritahu alasan-alasan kenapa kami sampai berada dan tertidur disitu. Malaikat itu berkata lagi, “ Untukmu hal itu tidaklah menjadi suatu kesalahan bagimu.”
Kemudian kami mendengar malaikat yang berada disebelah kanan kami mengucapkan tasbih (seperti diatas). Setelah itu yang disebelah kiri kami juga mengucapkan ucapan yang sama. Maka kami memberanikan diri dan bertanya kepada malaikat yang berada didekat kami itu.” Demi Yang memberi kalian kekuatan beribadah , siapakah yang mengucapkan tasbih yang berada disebelah kanan kami ?” Malaikat itu berkata,” Dia adalah Jibril.” Kemudian kami bertanya lagi siapa pula yang berada disebelah kiri kami. Dijawabnya,” Dia adalah Mikail.”
Maka kami bertanya lagi padanya,” Demi yang memberi kalian kekuatan beribadah, apakah yang akan diperoleh bagi seseorang yang mengucapkan seperti yang kalian ucapkan itu ?”
Maka malaikat itu menjawab ,” Barangsiapa mengucapkan seperti apa yang telah kami ucapkan itu setiap hari satu kali dan itu dilakukannya selama satu tahun, maka dia tidak akan mati sehingga dia melihat terlebih dahulu tempat yang telah disediakan untuknya di surga.”
Ini redaksi Tasbih yang dimaksud :

• بسم الله الر حمن الرحيم
• سبحان الدائم القائم,سبحان الواحد الاحد,
• سبحان الفرد الصمد,سبحان الحي القيوم,
• سبحان الحي الذي لا يموت,سبحان الله وبحمده,
• سبحان الملك القدوس,سبحان رب الملا ئكة والروح,
• سبحان العلي الاعلى,سبحانه وتعالى

• Subhaanad-daa-imil Qoo-im.Subhaanal wahidil ahad.
• Subhaanal fardhish-shomad.Subhaanal Hayyil Qoyyum.
• Subhaana Hayyil ladzii laa yamuutu.Subhaanallahi wa bihamdihi.
• Subhaanal Malikil Quddus. Subhaana Robbil Malaa-ikati war-ruuh.
• Subhaanal ‘Aliyyil a’laa. Subhaanahu wa ta’alaa.

Maknanya :
• Maha suci Engkau yang Maha Melanggengkan/Mengabadikan yang Berdiri Sendiri,
• Maha Suci Engkau Yang Maha Esa, Maha Suci Engkau Yang Tunggal yang menjadi tempat memohon, Maha Suci Engkau Yang Hidup dan Berdiri Sendiri,
• Maha Suci Engkau Yang Hidup dan Tidak akan Pernah Mati, Maha Suci Engkau Ya Allah dan Segala Puji Bagi-MU
• Maha Suci Engkau Yang Merajai dan Yang Maha Suci, Maha Suci Engkau yang menjadi Tuhannya para Malikat dan Ruh,
• Maha Suci sang Maha Tinggi yang Luhur, Maha Suci Allah yang Maha Luhur dan Agung.”
Syaikh Abi Zahariah melanjutkan ceritanya,” Ketika pagi harinya timbullah satu pikiran dibenak kami, mungkin saja umur kami yang tertinggal sudah tidak mencukupi masa satu tahun. Mengingat hal itu maka kami ambil satu keputusan untuk tetap saja duduk disitu dan membacanya sebanyak 360 x yaitu sebanyak bilangan hari-hari dalam setahun. Setelah dia dapat kami selesaikan, malam berikutnya diperlihatkan Allah Ta’Ala kepada kami tempat kami disurga. Benarlah apa yang telah dikatakan oleh malaikat tersebut.
Begitu pula Syaikh Al-Juaini R.A, beliau mengatakan ,” Pada saat kami pergi untuk menunaikan ibadah Haji, kami bertemu dengan Ar-Rabii dan kami ceritakan tentang riwayat itu padanya. Kemudian pada musim haji tahun berikutnya kami berjumpa lagi. Dan dia berkata pada kami,” Saya sangat berterima kasih kepadamu atas riwayat yang telah engkau ceritakan kepada saya, dan semoga Allah membalasnya untukmu dengan segala kebaikan. Saya telah mengucapkan apa yang engkau suruhkan kepada saya itu dan telah saya lihat tempat untuk saya disurga.”
Dan banyak lagi dari para As-Sholihin yang mendengar riwayat tersebut, mereka telah mencoba dan mendapatkan hasilnya seperti yang dikatakan Syaikh Abi Zaharia R.A.



Tasbih malaikat Langit Ke 7

TASBIH MALAIKAT LANGIT
Barangsiapa bertasbih dengannya maka dia tak dapat dikalahkan oleh segala makhluk

بسم الله الر حمن الرحيم
Subhaanal ‘aliyyul a’laa, subhaanahu wa ta’alaa wal ‘aliyyu wal ‘aliyy, Al-Qoohirul Ghoolib.
سبحان العلي الاعلى,سبحانه وتعالى والعلي ولعالي,القاهر الغالب
“ Maha suci yang Maha Tinggi Yang Tertinggi, Maha Suci Dia dan Maha Tinggi, dan Dialah yang Maha Tinggi yang Tertinggi , Penakluk yang Menang “

Sehubungan dengan keterangan mengenai zikir tersebut, Syaikh Ibnu ‘Athiyah mengatakan pula apa yang telah disampaikan oleh Abdurrahman bin Qarath,yaitu bahwa Rasulullah SAW pada malam dimana beliau di isra’kan, disitu beliau mendengar suara di semua langit yang tinggi mengucapkan tasbih dengan kalimah tersebut.
Catatan :
Guru kami Al-Habib Muhammad bin Ali Syihab menerangkan tentang fadhilah Tasbih tersebut yaitu barangsiapa merutinkan bertasbih dengannya setiap hari setiap habis sholat sebanyak bilangan kalimahnya yaitu 12 kali atau diamalkan selama 40 hari setiap hari diucapkan sebanyak bilangan hurufnya yaitu 50 kali, tanpa ada hari yang terlewat selama 40 hari itu. Maka dia akan mendapat suatu kedudukan yang tinggi dikalangan masyarakat yang ada dibumi dan langit dan tidak ada yang dapat mengalahkannya.

Mengomentari tentang shalawat fatih dari postingan web ust fadhil dengan judul : BACAAN DZIKIR YANG SESAT DAN MENYESATKAN

Mengomentari tentang shalawat fatih dari postingan web ust fadhil dengan judul :
BACAAN DZIKIR YANG SESAT DAN MENYESATKAN

BY FADHIL ZA


http://www.fadhilza.com/2012/11/dunia-metafisika/bacaan-dzikir-yang-sesat-dan-menyesatkan.html#comment-652830

Fadhil ZA


 August 17, 2017 at 10:19 am

Wa alaikum salam

Kalau perlu bantuan rukyah silahkan hubungi saya denga WA atau telp pada 0811151412 untuk diantur jadwalnya . Keterangan lebih lanjut bisa kamu lihat pada kolom PONDOK TADABBUR diblog ini

Setiawan

 September 12, 2017 at 6:36 am

‎​السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Ustadz, mohon pencerahannya mngenai pengamalan sholawat Al Fatih. Apa itu termasuk sholawat bid’ah?
Terima kasih.

Reply

Fadhil ZA

 September 12, 2017 at 9:20 am

Wa alaikum salam

Perhatikan terjemahan shalawat Fatih sebagai berikut:
ya Allah, limpahkanlah rahmat, keselamatan, dan keberkahan kepadajunjungan kami, Nabi Muhammad saw., yang membuka sesuatuyang tertutup, yang menu-tup sesuatu yang terdahulu, yang menolon.g kebenaran dengan kebenaran, yang memberikan petunju…k pada jalan-Muyang lurus. Semoga Allah memberikan rah­mat kepada Nabi Muhammad saw., keluarganya, dan para sahabatnya dengan kekuasaan dan ukuran Allah Yang Mahaagung.

Shalawat ini disusun oleh sayid imam almaktum abu abbas ahmad bin muhammad attijani: jadi bukan shalawat yang umum diajarkan Rasulullah seperti yang selalu kita baca didalam shalat.

Pada kalimat diatas ada hal yang mengganggu yaitu kalimat ….. Nabi Muhammad saw., yang membuka sesuatuyang tertutup, yang menu-tup sesuatu yang terdahulu, yang menolong kebenaran dengan kebenaran, yang memberikan petunjuk... pada jalan-Muyang lurus.

Bahwa Nabi Muhammad memiliki kemampuan seperti kemampuan Allah membuka sesuatu yang tertutup, menolong kebenaran , memberi petunjuk pada jalan yang lurus ….dst. Ini suatu keyakinan yang keliru bisa menduakan Allah .

Al-Qur’an mengingkari berdo’a kepada selain Allah, baik kepada para rasul atau wali. Allah berfirman, dalam surat Al Israaj 56-57.

“Katakanlah, ‘Panggillah mereka yang kamu anggap (tuhan) selain Allah, maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya daripadamu dan tidak pula memindahkannya. Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmatNya dan takut akan siksaNya; sesungguhnya siksa Tuhanmu adalah sesuatu yang (harus) ditakuti.” (Al-lsra’: 56-57)

Sebaiknya hindari membaca shalawat seperti diatas yang menyamakan kemampuan Nabi Muhammad dengan Allah. Ikutilah bacaan shalawat standar yang diajarkan Rasulullah saja yang biasa kita baca pada tahiyat akhir setiap shalat.
Didalam surat Al A’Raaf ayat 188 Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk menjelaskan bahwa ia tidak punya kemampuan untuk menarik manfaat atau menolak kemudaharatan bagi dirinya mmelainkan dengan izin Allah apalagi memiliki kemampuan untuk menolong dan menyelamatkan orang lain
.
188. Katakanlah: “Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.”

Ust Faisal Alfikri

 September 19, 2017 at 11:11 am

Salamun ‘alaik yaa ustadz fadhil yg dimulia kan Allah SWT.

Afwan itu bacaan dzikir yg bapak ustadz kata kan sesat dan menyesat kan itu apakah sudah dikroscek lagi??

Opo ndak salah itu baca2an ayat dan asma Allah di bilang sesat demikian?
Bacaan apa cara nya? Pelan2 dan diseksama dengan perasaan ( hati). Ojo lali qoleb inget selalu Allah SWT, agal akal dan pikiran kita dapat bersih sehati.

Ati2 jangan sampai akal yg ndak nerimo sebagian manusia dzikir seribu dua ribu, malah menjadi kita melarang manusia untuk mengingat Allah SWT ( dzikrullah), rugi besar.. Rugi besar.. Jika demikian amal dan ibadah yg kita kerjakan berpuluh tahun sia2 dimata Allah SWT karena kedzholiman yg kita perbuat tp tidak kita sadari.

Hati perlu ditempa lagi. Biar qoleb bersinar nur ilahi ( petunjuk Allah SWT),
Shalawat fatih maupun shalawat nabi lain nya itu bukan nya sama2 yg dinamakan bershalawat nabi ala Muhammad SAW, apakah diakal terlihat berbeda, maka dengan itu pikiran mampu berkata bahwa itu ga ada dalil atau tidak diajar kan nabi??
Apakah qoleb atau hati kita tidak dihadirkan lagi buat mengkaji, Alqur’an dan Hadiz menyuruh kita untuk bershalawat nabi, lantas jika ada sebagian manusia yg merasakan bahwa perintah bershalawat itu ada pahala dan keberkahan nya sehingga shalawat di iringi berbagai do’a untuk suatu hajat meminta kepada Rabb, maka kita anggap bi’dah sesat dll karena nabi ga ngajarkan?

Bapak ustadz fadhzil berkata :
Pada kalimat diatas ada hal yang mengganggu yaitu kalimat ….. Nabi Muhammad saw., yang membuka sesuatuyang tertutup, yang menu-tup sesuatu yang terdahulu, yang menolong kebenaran dengan kebenaran, yang memberikan petunjuk… pada jalan-Muyang lurus.

Bahwa Nabi Muhammad memiliki kemampuan seperti kemampuan Allah membuka sesuatu yang tertutup, menolong kebenaran , memberi petunjuk pada jalan yang lurus ….dst. Ini suatu keyakinan yang keliru bisa menduakan Allah .

Lantas yg menurut akal bapak terasa mengganggu karena ide bapak sendiri mengatakan bahwa nabi Muhammad SAW memiliki kemampuan seperti kemampuan Allah SWT membuka sesuatu yg tertutup.

Maka sebalik nya jangan kita salah kan jika ada yg punya akal dan ide ketika memahami shalawat fatih tersebut, bahwa Allah SWT memiliki kemampuan membuka segala sesuatu yg tertutup. Toh kan memang tiada kalimah yg menyaingi Allah SWT, Muhammadinil fatihi lima uqhlika : Nabi Muhammad pembuka apa yang tertutup : nabi Muhammad SAW ialah utusan Tuhan untuk membuka pintu hati dan jalan akal pikiran kaum qurays. Wal khotimi lima sabqo penutup apa yg terdahulu : nabi Muhammad SAW nabi penutup di antara seluruh nabi dimulai dari nabi terdahulu adam as sampai nabi isa as, penutup nya nabi ialah Nabi Muhammad SAW. Wannashiril haq bil haq : dan penolong kebenaran dengan sebenar nya : Nabi Muhammad SAW terkenal juga sebutan Al Amin terpercaya yaitu menolong kebenaran yang sebenarnya tiada dusta atau tiada menolong dengan maksud tertentu yg didalam terbungkus keburukan/kemunafiqan. Wal hadii ila shiratiqal mustaqim : dan petunjuk kepada jalan Mu yang lurus : Nabi Muhammad SAW kan dia memang utusan Allah SWT untuk memberikan petunjuk2 dijalan Allah SWT. Jadi kenapa bisa akal dan pikiran bapak jauh kesana sampai berfatwa mendua kan Allah SWT..

Wassallamun ‘alaikum wr wb semoga bapak ustadz fadzhil dibukakan hati nya dengan petunjuk2 Allah SWT ke jalan yg lurus. Aamiin

Reply

Ust Faisal Alfikri

 September 19, 2017 at 11:23 am

Afwan pam ustadz fadzhil sebagai saran kembali agar wadah mencari ilmu yg bermanfaat yg bapak bina ini semakin baik. Yaitu judul postingan dirubah, menjadi tata cara berdzikir yg dapat membuka jalan syaitan buat menyesatkan atau niat dzikir yg dapat menyesatkan. Afwan sebelum nya jazakallahu khair wa syukron telah memberi wadah buat ana berkomentar, barokallah