Membenahi ruqiyah yang dikatakan ruqiyah syari'ah ( sesuai ajaran rasulillah ), namun sama sekali tidak pada syari'i
Bismillahirrohmanirrohim..
Ruqiyah Massal,
Tentunya saat ini sedang ngetren dengan yang dinamakan ruqiyah masal, dengan berlandasan syari'i maka berbondong2 masyarakat datang kepada golongan yang memfatwa diri mereka ahli ruqiyah syari'ah.
Ruqiyah syari'ah itu sebenarnya tidak terlarang namun yang harus diperhatikan ialah kapan kesempatan yg baik diadakan ruqiyah syari'i tersebut.
Banyak hadis menjelaskan tentang suatu kebaikan dari ruqiyah yaitu menyembuhkan suatu penyakit dengan ayat2 suci Alqur'an.
Namun kalau kita simak lagi, didalam hadis2 shahih menunjukan tentang sisi Alqur'an dijadikan sarana ruqiyah syari'ah ialah untuk penyembuhan/ penawar dari sengatan kala jengking dan penyakit 'ain bukan untuk suatu permashalatan kepada orang banyak agar acara ruqiyah itu menimbulkan kerasukan massal, maka hal tersebut keluar dari apa yang disyari'i kan Rasulallah SAW.
( dijaman Kemenangan rasulillah saw, tiada yang dinamakan ruqiyah masal sehingga masa yang banyak menjadi kesurupan semua nya atau sebagian nya, yang ada ialah tilawah atau mendengar dengan tenang terhadap seorang yang membacakan Alqur'anul qarim dengan niat mendekatkan diri dan hati kepada Allah SWT ).
Berikut hadist rasulillah yang menjelaskan tentang ruqiyah kepada penyakit 'ain dan penyakit akibat sengatan hewan berbisa.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
لاَ رُقْيَةَ إِلاَّ مِنْ عَيْنٍ أَوْ حُمَة
“Tidak ada ruqyah (yang lebih bermanfaat) kecuali untuk penyakit ‘ain atau penyakit yang diakibatkan sengatan binatang berbisa.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Buraidah bin Al-Hushaib radhiyallahu’anhu]
1. Penjelasan tentang penyakit 'ain ( iri hati sehingga menimbulkan kedengkian )
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيهِ ، أَوْ مِنْ نَفْسِهِ ، أَوْ مِنْ مَالِهِ مَا يُعْجِبُهُ ، فَلْيُبَرِّكْهُ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ
“Apabila seorang dari kalian melihat sesuatu dari saudaranya, atau melihat diri saudaranya, atau melihat hartanya yang menakjubkan, maka hendaklah ia mendoakan keberkahan untuk saudaranya tersebut, karena sesungguhnya penyakit ‘ain benar-benar ada.” [HR. Ahmad dari Abdullah bin ‘Amir, Ash-Shahihah, no. 2572]
2. Penjelasan tentang penyakit sengatan hewan berbisa.
Dari Jabir bin Abdillah z, bahwa beliau berkata: Rasulullah melarang dari segala ruqyah. Lalu keluarga ‘Amr bin Hazm datang kepada Rasulullah n. Mereka berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami dahulu memiliki ruqyah yang kami pakai untuk meruqyah karena (sengatan) kala-jengking. Tetapi engkau telah melarang dari semua ruqyah.” Mereka lalu menunjukkan ruqyah itu kepada beliau. Beliau bersabda: “Tidak mengapa, barangsiapa di antara kalian yang mampu memberi kemanfaatan bagi saudaranya, maka hendaknya dia lakukan.” (HR. Muslim no. 2199)
Jadi meruqiyah untuk mengusir jin itu tidak memberikan manfaat, sebab sudah pasti ketika orang yang diruqiyah ( dibacakan ayat Alqur'an ) sudah sembuh disaat itu maka keesokan hari nya jin datang kembali. Dan hal ini sudah dijelaskan nabi kita Muhammad SAW didalam hadis tersebut :
Tidak ada ruqyah (yang lebih bermanfaat) kecuali untuk penyakit ‘ain atau penyakit yang diakibatkan sengatan binatang berbisa.
( HR. Al-Bukhari dan Muslim ).
Banyak orang yang salah kafrah bahwa penyakit 'ain ialah penyakit sorotan mata yang tajam, sebagaimana ciri2 orang yg sedang kerasukan, padahal penyakit 'ain itu ialah penyakit iri hati yang timbul dari pandangan mata kepada sesuatu hal yang terlihat lebih baik dari pada diri nya kepada orang tersebut.
Dan lebih baik khusus penyakit 'ain, diri sendiri yang membaca ayat2 perlindungan dari godaan syaitan yang membisikan penyakit 'ain yang ada didalam diri kita. Adapun untuk penyakit sengatan kalajengking baik kedua nya yaitu diruqiyah orang lain maupun diri sendiri.. Yakin lah karena Alqur'an itu obat dari penyakit yang ada didalam dada/ penyakit 'ain.
1. Penjelasan didalam Alqur'an tentang penyakit 'ain yaitu penyakit yang berada didalam dada ( iri hati dan dengki ).
Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu (Alquran) sebagai pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS Yunus [10]: 57).
2. Penjelasan didalam Alqur'an tentang obat yaitu penawar dari hal penyakit baik itu sengatan hewan berbisa.
Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS Al Isra' [17]: 82).
Lalu bagaimana cara kita agar mengobati diri sendiri agar terhindar dari perbuatan jin fasik baik itu membuat diri kita sakit atau kerasukan, yaitu bertawaqal kepada Allah SWT dengan mengerjakan apa yang perintah Nya dan menjauhi apa yang dilarang Nya, dan jangan ikuti langkah2 syaitan, sebab orang yang mengikuti langkah2 syaitan secara sadar tidak sadar maka orang itu menjadikan syaitan sebagai pemimpinnya, sehingga syaitan dapat berbuat keburukan ( berkuasa ) kepada diri tersebut...
Bismillahirrohmanirrohim..
إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.
(QS An Nahl [16]: 99).
إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُم بِهِ مُشْرِكُونَ
Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. QS An Nahl [16]: 100).
Adapun orang yang ketika mengalami gangguan jin atau kerasukan, maka tidak mengapa membacakan nya ayat2 Alqur'an dan surah perlindung serta berdo'a keada Allah SWT, sebagaimana rasulillah ketika terkena sihir juga membaca dan dibacakan surah2 perlindungan kepada nabi dikala sakit yang membuat diri nya lemah..
1. Do'a Malaikat Jibril As, kepada Rasulillah.
Dengan nama Allah, aku meruqyah-mu dari segala sesuatu yang mengganggumu dan keburukan setiap jiwa atau sorotan mata yang dengki. Semoga Allah menyembuhkan-mu, dengan nama Allah aku meruqyahmu.” (HR. Muslim)
2. Do'a Anas bin Malik Z kepada Tsabit Al-Bunani.
Dengan nama Allah, aku meruqyah-mu dari segala sesuatu yang mengganggumu dan keburukan setiap jiwa atau sorotan mata yang dengki. Semoga Allah menyembuhkan-mu, dengan nama Allah aku meruqyahmu.” (HR. Muslim)
3. Do'a ‘Aisyah kepada Rasulullah SAW.
“Dengan nama Allah. Tanah bumi kami dan air ludah sebagian kami, semoga disembuhkan dengannya orang yang sakit di antara kami, dengan seizin Rabb kami.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
4. Do'a Rasulullah SAW kepada Abu Al-‘Ash Ats-Tsaqafi ( Khifayat dan Do'a ya g diajarkan Rasulillah terhadap sahabat nya tersebut ).
“Letakkanlah tanganmu pada tempat yang sakit dari tubuhmu dan ucapkanlah, ‘Bismillah (Dengan nama Allah)’ sebanyak tiga kali. Lalu ucapkanlah:
‘Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari keburukan sesuatu yang kurasakan dan kuhindarkan,’ sebanyak tujuh kali.” (HR. Muslim)
Ibnu Baththal berkata: “Bila diperbolehkan meruqyah dengan Al-Mu’awwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas) yang keduanya merupakan dua surat dari Al-Qur`an, berarti meruqyah dengan yang selebihnya dari Al-Qur`an juga diperbolehkan. Karena seluruhnya adalah Al-Qur`an.” (Dinukil dari kitab Ahkam Ar-Ruqa wa At-Tama`im hal. 38)
Jadi dapat kita fahami dalam penjelasan hadist2 sahih diatas ialah dimana ruqiyah diperbolehkan kepada orang yang benar2 dalam sakit ( lemah badan), baik itu sedang dalam gangguan jin ( kerasukan ).
Sedangkan untuk orang yang ditimpa was2 atau masih perasaan dari perbuatan jin syaitan, lebih diutamakan bertawaqal kepada Allah SWT yaitu meyakin kan diri bahwa hanya Dia lah yang dapat memberi mudhorot dan manfaat terhadap hamba-hamba Nya,, maka dari itu datang lah ke majelis ta'lim atau imam mesjid/ ustadz untuk mendapat hidayah agar ketauhidan semakin mantab setelah diberikan nasehat dan do'a mereka insya Allah.
Disamping itu mengaji lah Al Qur'an sebab syaitan dari jin fasik memang tidak sanggup bertempat tinggal didalam rumah yang dibacakan Alqur'anul qarim.. Barokallahu fiiq
Ttd : Ust Faisal Alfikri
Bismillahirrohmanirrohim..
Ruqiyah Massal,
Tentunya saat ini sedang ngetren dengan yang dinamakan ruqiyah masal, dengan berlandasan syari'i maka berbondong2 masyarakat datang kepada golongan yang memfatwa diri mereka ahli ruqiyah syari'ah.
Ruqiyah syari'ah itu sebenarnya tidak terlarang namun yang harus diperhatikan ialah kapan kesempatan yg baik diadakan ruqiyah syari'i tersebut.
Banyak hadis menjelaskan tentang suatu kebaikan dari ruqiyah yaitu menyembuhkan suatu penyakit dengan ayat2 suci Alqur'an.
Namun kalau kita simak lagi, didalam hadis2 shahih menunjukan tentang sisi Alqur'an dijadikan sarana ruqiyah syari'ah ialah untuk penyembuhan/ penawar dari sengatan kala jengking dan penyakit 'ain bukan untuk suatu permashalatan kepada orang banyak agar acara ruqiyah itu menimbulkan kerasukan massal, maka hal tersebut keluar dari apa yang disyari'i kan Rasulallah SAW.
( dijaman Kemenangan rasulillah saw, tiada yang dinamakan ruqiyah masal sehingga masa yang banyak menjadi kesurupan semua nya atau sebagian nya, yang ada ialah tilawah atau mendengar dengan tenang terhadap seorang yang membacakan Alqur'anul qarim dengan niat mendekatkan diri dan hati kepada Allah SWT ).
Berikut hadist rasulillah yang menjelaskan tentang ruqiyah kepada penyakit 'ain dan penyakit akibat sengatan hewan berbisa.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
لاَ رُقْيَةَ إِلاَّ مِنْ عَيْنٍ أَوْ حُمَة
“Tidak ada ruqyah (yang lebih bermanfaat) kecuali untuk penyakit ‘ain atau penyakit yang diakibatkan sengatan binatang berbisa.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Buraidah bin Al-Hushaib radhiyallahu’anhu]
1. Penjelasan tentang penyakit 'ain ( iri hati sehingga menimbulkan kedengkian )
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيهِ ، أَوْ مِنْ نَفْسِهِ ، أَوْ مِنْ مَالِهِ مَا يُعْجِبُهُ ، فَلْيُبَرِّكْهُ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ
“Apabila seorang dari kalian melihat sesuatu dari saudaranya, atau melihat diri saudaranya, atau melihat hartanya yang menakjubkan, maka hendaklah ia mendoakan keberkahan untuk saudaranya tersebut, karena sesungguhnya penyakit ‘ain benar-benar ada.” [HR. Ahmad dari Abdullah bin ‘Amir, Ash-Shahihah, no. 2572]
2. Penjelasan tentang penyakit sengatan hewan berbisa.
Dari Jabir bin Abdillah z, bahwa beliau berkata: Rasulullah melarang dari segala ruqyah. Lalu keluarga ‘Amr bin Hazm datang kepada Rasulullah n. Mereka berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami dahulu memiliki ruqyah yang kami pakai untuk meruqyah karena (sengatan) kala-jengking. Tetapi engkau telah melarang dari semua ruqyah.” Mereka lalu menunjukkan ruqyah itu kepada beliau. Beliau bersabda: “Tidak mengapa, barangsiapa di antara kalian yang mampu memberi kemanfaatan bagi saudaranya, maka hendaknya dia lakukan.” (HR. Muslim no. 2199)
Jadi meruqiyah untuk mengusir jin itu tidak memberikan manfaat, sebab sudah pasti ketika orang yang diruqiyah ( dibacakan ayat Alqur'an ) sudah sembuh disaat itu maka keesokan hari nya jin datang kembali. Dan hal ini sudah dijelaskan nabi kita Muhammad SAW didalam hadis tersebut :
Tidak ada ruqyah (yang lebih bermanfaat) kecuali untuk penyakit ‘ain atau penyakit yang diakibatkan sengatan binatang berbisa.
( HR. Al-Bukhari dan Muslim ).
Banyak orang yang salah kafrah bahwa penyakit 'ain ialah penyakit sorotan mata yang tajam, sebagaimana ciri2 orang yg sedang kerasukan, padahal penyakit 'ain itu ialah penyakit iri hati yang timbul dari pandangan mata kepada sesuatu hal yang terlihat lebih baik dari pada diri nya kepada orang tersebut.
Dan lebih baik khusus penyakit 'ain, diri sendiri yang membaca ayat2 perlindungan dari godaan syaitan yang membisikan penyakit 'ain yang ada didalam diri kita. Adapun untuk penyakit sengatan kalajengking baik kedua nya yaitu diruqiyah orang lain maupun diri sendiri.. Yakin lah karena Alqur'an itu obat dari penyakit yang ada didalam dada/ penyakit 'ain.
1. Penjelasan didalam Alqur'an tentang penyakit 'ain yaitu penyakit yang berada didalam dada ( iri hati dan dengki ).
Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu (Alquran) sebagai pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS Yunus [10]: 57).
2. Penjelasan didalam Alqur'an tentang obat yaitu penawar dari hal penyakit baik itu sengatan hewan berbisa.
Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS Al Isra' [17]: 82).
Lalu bagaimana cara kita agar mengobati diri sendiri agar terhindar dari perbuatan jin fasik baik itu membuat diri kita sakit atau kerasukan, yaitu bertawaqal kepada Allah SWT dengan mengerjakan apa yang perintah Nya dan menjauhi apa yang dilarang Nya, dan jangan ikuti langkah2 syaitan, sebab orang yang mengikuti langkah2 syaitan secara sadar tidak sadar maka orang itu menjadikan syaitan sebagai pemimpinnya, sehingga syaitan dapat berbuat keburukan ( berkuasa ) kepada diri tersebut...
Bismillahirrohmanirrohim..
إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.
(QS An Nahl [16]: 99).
إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُم بِهِ مُشْرِكُونَ
Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. QS An Nahl [16]: 100).
Adapun orang yang ketika mengalami gangguan jin atau kerasukan, maka tidak mengapa membacakan nya ayat2 Alqur'an dan surah perlindung serta berdo'a keada Allah SWT, sebagaimana rasulillah ketika terkena sihir juga membaca dan dibacakan surah2 perlindungan kepada nabi dikala sakit yang membuat diri nya lemah..
1. Do'a Malaikat Jibril As, kepada Rasulillah.
Dengan nama Allah, aku meruqyah-mu dari segala sesuatu yang mengganggumu dan keburukan setiap jiwa atau sorotan mata yang dengki. Semoga Allah menyembuhkan-mu, dengan nama Allah aku meruqyahmu.” (HR. Muslim)
2. Do'a Anas bin Malik Z kepada Tsabit Al-Bunani.
Dengan nama Allah, aku meruqyah-mu dari segala sesuatu yang mengganggumu dan keburukan setiap jiwa atau sorotan mata yang dengki. Semoga Allah menyembuhkan-mu, dengan nama Allah aku meruqyahmu.” (HR. Muslim)
3. Do'a ‘Aisyah kepada Rasulullah SAW.
“Dengan nama Allah. Tanah bumi kami dan air ludah sebagian kami, semoga disembuhkan dengannya orang yang sakit di antara kami, dengan seizin Rabb kami.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
4. Do'a Rasulullah SAW kepada Abu Al-‘Ash Ats-Tsaqafi ( Khifayat dan Do'a ya g diajarkan Rasulillah terhadap sahabat nya tersebut ).
“Letakkanlah tanganmu pada tempat yang sakit dari tubuhmu dan ucapkanlah, ‘Bismillah (Dengan nama Allah)’ sebanyak tiga kali. Lalu ucapkanlah:
‘Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari keburukan sesuatu yang kurasakan dan kuhindarkan,’ sebanyak tujuh kali.” (HR. Muslim)
Ibnu Baththal berkata: “Bila diperbolehkan meruqyah dengan Al-Mu’awwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas) yang keduanya merupakan dua surat dari Al-Qur`an, berarti meruqyah dengan yang selebihnya dari Al-Qur`an juga diperbolehkan. Karena seluruhnya adalah Al-Qur`an.” (Dinukil dari kitab Ahkam Ar-Ruqa wa At-Tama`im hal. 38)
Jadi dapat kita fahami dalam penjelasan hadist2 sahih diatas ialah dimana ruqiyah diperbolehkan kepada orang yang benar2 dalam sakit ( lemah badan), baik itu sedang dalam gangguan jin ( kerasukan ).
Sedangkan untuk orang yang ditimpa was2 atau masih perasaan dari perbuatan jin syaitan, lebih diutamakan bertawaqal kepada Allah SWT yaitu meyakin kan diri bahwa hanya Dia lah yang dapat memberi mudhorot dan manfaat terhadap hamba-hamba Nya,, maka dari itu datang lah ke majelis ta'lim atau imam mesjid/ ustadz untuk mendapat hidayah agar ketauhidan semakin mantab setelah diberikan nasehat dan do'a mereka insya Allah.
Disamping itu mengaji lah Al Qur'an sebab syaitan dari jin fasik memang tidak sanggup bertempat tinggal didalam rumah yang dibacakan Alqur'anul qarim.. Barokallahu fiiq
Ttd : Ust Faisal Alfikri
0 komentar:
Posting Komentar
Salamun 'alaik..
Bacalah basmalah sebelum memulai sesuatu