Menjawab Alasan kaum wahabiyah dan pengikut nya serta segelintir orang2 yang sudah tersesat faham wahabi tersebut..
Tanpa ada arah untuk menyakiti hati siapa pun terkecuali ialah untuk membedah suatu faham yang mungkin jika orang awam mencoba memahami faham yg salah arah ini maka sudah pasti orang awam ikut terjerembab dan terjerumus kedalam buntu nya amal dan ibadah.
Pada umum nya faham wahabi ini banyak sekali jauh dari aturan aturan atau syariat islam, namun kita sudah tentu tahu akan hal ini, jadi hal yg ingin dijelaskan ialah membedah suatu faham yg bagi orang awam faham tersebut seperti nya benar namun salah..
Contoh faham wahabi dan segelintir orang yg terikut faham tersebut ialah mengatakan bahwa suatu bacaan dari amalan :
1. berbagai macam shalawat nabi itu ialah amalan bi'dah dan sesat sebab nabi tidak mengajarkan itu.
2. lalu setiap hizib yg dirangkai dengan takafur oleh ulama salih dahulunya, ialah suatu sihir, jadi setiap hizib itu ialah sihir yang dapat mencelakai orang.
3. Dengan berlandasan ungkapan didalam hadist mereka memahami bahwa ajaran2 nabi sudah cukup dan tidak kurang, jadi bagi mereka tidak perlu ditambahi dan dikurangi.
Bahkan mereka memfatwa bahwa hal tersebut jika dilanggar/ melakukan bi'dah tersebut maka orang itu keluar dari islam dan bukan umat nabi. Tentu saja faham yg ketiga ini bagi orang awam akan sangat mudah ikut terjerembab kedalam faham yg mereka dapati dari akal dan pikiran mereka sendiri. Jika kita mau menelah kembali isi tersebut maka kita dapat memahami bahwa faham mereka itu lah yg sesat dan menyesatkan orang lain.
Berikut saya uraikan 3 faham wahabi diatas :
1. Menjawab faham mereka yg menganggap setiap shalawat nabi yang berbeda sebagaimana shalawat nabi didalam sholat ialah bi'dah dan sesat karena tidak diajarkan rasulillah sallallahu 'alaihi wassalam,
tentu saja faham yang didapat ini ialah suatu faham yg didapat dari kajian akal pikiran sendiri yg penuh dengan hawa nafsu yaitu tidak dilandasi dengan bertafakur kepada Allah SWT.
Didalam kitab suci Alqur'anul qarim, Allah SWT berfirman;
Bismillahirrohmanirrohim
Allah telah melimpahkan kasih sayang dan meridai Nabi-Nya. Para malaikat memanjatkan doa untuknya. Maka, wahai orang-orang beriman, panjatkanlah shalawat dan salam pada nabi.
(Al-Ahzab - 56)
Masih banyak lagi ayat2 yang menjelaskan bahwa kita ini dianjurkan bershalawat lah kepada nabi besar Muhammad SAW, jadi Alqur'an dan hadizt2 nabi yang shahih mengajarkan dan mengingatkan kepada kita agar selalu memanjatkan shalawat dan salam kepadanya, dan jangan takut untuk bershalawat dengan yg agak berbeda sebab beda nya itu ialah tambahan do'a, bahkan shawalat itu boleh dan baik sekali jika kita sendiri yg menambahkan dengan uraian2 dan untaian2 do'a kebaikan, sebab berdo'a lah kepada Allah SWT, dengan sebaik2nya. Jangan takut bahwa mereka mengatakan bahwa nabi Muhammad SAW tidak mengajarkan shalawat munjiyat, shalawat badar, shalawat nariyah, shalawat fatih, shalawat mhukatab dan shalawat lain lain nya, bukan lah beda nama dari shawalat namun bershalawatlah kepada nabi kita sebab ada hikmah disebalik nya, maka dari itu berdo'a lah, sebab ulama2 terdahulu juga berdo'a kepada Allah SWT sehingga do'a tersebut kita namakan dengan nama shalawat munjiyat, shalawat badar, shalawat nariyah, shalawat fatih, shalawat mhukatab dan nama shalawat lain lain nya. Biarkan lah mereka yg faham buruk tetap terkunci pintu hati mereka, sebab Allah SWT tidak memberikan ilmu dan petunjuk nya kepada kaum yang munafiq.
2. Menjawab faham mereka yg menganggap hizib atau disebut kumpulan wirid dari sebuah do'a kepada Allah SWT itu sebagai sihir bagi faham mereka, astaghfirullah al'adzhim.. Tahukah kita bahwa yang dinamakan hizib itu artinya ialah suatu kumpulan dari wirid wirid dan makna wirid tersebut ialah suatu rangakaian do'a kepada Allah SWT dengan memakai ayat2 suci Alqur'an sbagai mana Alqur'an itu ialah firman Allah SWT, dan tau kah kita siapa yg menciptakan hizib2, yang tak lain ialah para ulama2 yang bertaqwa kepada Allah SWT, setiap hamba yang bertawaqal diwajibkan selalu berdo'a kepada Nya baik itu dalam hajat maupun melakukan sesuatu, sebab kemudahan itu ada diberikan Allah SWT terhadap hamba hambanya yang mengharapkan pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT.
Beberapa himpunan do'a wirid atau hizib ialah :
Hizib maghrobi, ialah suatu hizib wirid yg disusun oleh ulama asal maghrib
Hizib yaman ialah suatu hizib wirid yang disusun ulama yg berasal dari yaman
Dan hizib2 lain nya.. Jadi suatu himpunan do'a kepada Allah SWT yang dipanjatkan hamba2nya namun dikatakan himpunan do'a itu suatu sihir atau haram, maka orang tersebut lah yang sebenarnya berbuat syirik dan keluar dari islam,,
Kita sudah tau bahwa setiap berdo'a seorang hamba kepada Allah SWT pasti akan diperkenankan Nya sebagai mana Dia berkehendak, jadi jika mana suatu do'a tersebut diperkenankan Allah SWT lalu memiliki karomah hikmah wal maunah yang diberikan Nya kepada hamba yg salih maka hal tersebut bukan lah sihir melainkan suatu rahmat dan karunia yang diberikan Allah SWT, sebagaimana Alqur'an dan hadist menjelaskan nya sebagai berikut :
Bismillahirrohmanirrohim
Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus".
(Al-Qamar - 2)
Dan tanda2 jelas orang2 yang menganggap hizib atau himpunan suatu wirid yg dari ayat2 suci AlQur'an sebagai sihir ialah orang kafir, sebagaimana difirmankan Allah SWT dlm ayat berikut ;
Bismillahirrohmanirrohim
lalu dia (orang kafir) berkata: "(Al Quran) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu),
(Al-Muddathth - 24).
3. Menjawab faham mereka ( wahabi dan segilintir orang yg sudah terpengaruh ) yang berlandasan ungkapan didalam hadist mereka memahami bahwa ajaran2 nabi sudah cukup dan tidak kurang, jadi bagi mereka tidak perlu ditambahi dan dikurangi
Pada umum nya mereka mengambil kesimpulan diatas berdasarkan hadist2 yang sohih yang baik dan benar, namun mereka ( wahabi )memahami nya dengan cara yg salah, berikut hadist yg menjelaskan nya :
1- Hadits Al ‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu, dalam hadits tersebut disebutkan sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam,
وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Hati-hatilah dengan perkara yang diada-adakan karena setiap perkara yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat.” (HR. Abu Daud no. 4607 dan Tirmidzi no. 2676. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih).
2- Hadits Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, dalam hadits tersebut Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan (bid’ah) dan setiap bid’ah adalah sesat.” (HR. Muslim no. 867)
3- Hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.” (HR. Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718)
Dalam riwayat Muslim disebutkan,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718)
Jika kita menyimak hadist2 shahih diatas dengan gamplang, maka sudah tentu kita akan terhasud oleh kaum wahabi dan segelintir orang yg telah terhasut, contoh perkara baru ialah bi'dah, karena menurut mereka perkara baru itu ialah hizib, wirid, shalawat yg bermacam2 namanya yg semua itu mereka anggap perkara baru, padahal yang membuat hizib, wirid, dan shalawat2 ialah auliya yang telah hidup seribu tahun yang lalu, yang tak lain ialah kulafarosyidin dan penerus2 nya ( auliya ).
Yang dimaksud perkara baru didalam hadist2 shahih yang baik yang benar tersebut ialah perkara baru dalam agama islam tentang beribadah, contoh sunah nabi menjelaskan sholat maghrib itu 3 raka'at dan jika ada yg berani mengurangi dan menambahi raka'at pada sholat maghrib hal itu lah yg dinamakan perkara baru atau bi'dah sebab hal itu keluar atau berbeda dari ajaran rasulillah sallallahu 'alaihi wassalam, meskipun tujuan mereka merubah raka'at pada sholat maghrib itu baik atau buruk,, ini lah yg dinamakan bi'dah sesat dan tempatnya dineraka, karena tidak mengikuti ajaran rasulillah,
Dengan ada nya contoh demikian maka dapat kita fahami bahwa bi'dah itu bukan lah seperti wirid, yasinan, berdo'a, berdzikir asmaul husna sebanyak2 nya dan lain2, sebab hal tersebut tetap berpegang kepada ajaran rasulillah insya Allah,, dan tidak melanggar ketentuan2 syari'i
Agama islam itu maju kedepan, bukan mundur kebelakang, sebagaimana usaha2 mereka orang2 yang ingin menghancurkan islam dari dalam.. Jadi jangan takut beramal salih baik itu berdzikir asmaul husna, membaca yasinan, bershalawat nabi dan yang lain2 selagi amalan itu tidak melanggar syari'i Alqur'an wal hadist shahih
Barokallah
Ttd : ust faisal alfikri
Tanpa ada arah untuk menyakiti hati siapa pun terkecuali ialah untuk membedah suatu faham yang mungkin jika orang awam mencoba memahami faham yg salah arah ini maka sudah pasti orang awam ikut terjerembab dan terjerumus kedalam buntu nya amal dan ibadah.
Pada umum nya faham wahabi ini banyak sekali jauh dari aturan aturan atau syariat islam, namun kita sudah tentu tahu akan hal ini, jadi hal yg ingin dijelaskan ialah membedah suatu faham yg bagi orang awam faham tersebut seperti nya benar namun salah..
Contoh faham wahabi dan segelintir orang yg terikut faham tersebut ialah mengatakan bahwa suatu bacaan dari amalan :
1. berbagai macam shalawat nabi itu ialah amalan bi'dah dan sesat sebab nabi tidak mengajarkan itu.
2. lalu setiap hizib yg dirangkai dengan takafur oleh ulama salih dahulunya, ialah suatu sihir, jadi setiap hizib itu ialah sihir yang dapat mencelakai orang.
3. Dengan berlandasan ungkapan didalam hadist mereka memahami bahwa ajaran2 nabi sudah cukup dan tidak kurang, jadi bagi mereka tidak perlu ditambahi dan dikurangi.
Bahkan mereka memfatwa bahwa hal tersebut jika dilanggar/ melakukan bi'dah tersebut maka orang itu keluar dari islam dan bukan umat nabi. Tentu saja faham yg ketiga ini bagi orang awam akan sangat mudah ikut terjerembab kedalam faham yg mereka dapati dari akal dan pikiran mereka sendiri. Jika kita mau menelah kembali isi tersebut maka kita dapat memahami bahwa faham mereka itu lah yg sesat dan menyesatkan orang lain.
Berikut saya uraikan 3 faham wahabi diatas :
1. Menjawab faham mereka yg menganggap setiap shalawat nabi yang berbeda sebagaimana shalawat nabi didalam sholat ialah bi'dah dan sesat karena tidak diajarkan rasulillah sallallahu 'alaihi wassalam,
tentu saja faham yang didapat ini ialah suatu faham yg didapat dari kajian akal pikiran sendiri yg penuh dengan hawa nafsu yaitu tidak dilandasi dengan bertafakur kepada Allah SWT.
Didalam kitab suci Alqur'anul qarim, Allah SWT berfirman;
Bismillahirrohmanirrohim
Allah telah melimpahkan kasih sayang dan meridai Nabi-Nya. Para malaikat memanjatkan doa untuknya. Maka, wahai orang-orang beriman, panjatkanlah shalawat dan salam pada nabi.
(Al-Ahzab - 56)
Masih banyak lagi ayat2 yang menjelaskan bahwa kita ini dianjurkan bershalawat lah kepada nabi besar Muhammad SAW, jadi Alqur'an dan hadizt2 nabi yang shahih mengajarkan dan mengingatkan kepada kita agar selalu memanjatkan shalawat dan salam kepadanya, dan jangan takut untuk bershalawat dengan yg agak berbeda sebab beda nya itu ialah tambahan do'a, bahkan shawalat itu boleh dan baik sekali jika kita sendiri yg menambahkan dengan uraian2 dan untaian2 do'a kebaikan, sebab berdo'a lah kepada Allah SWT, dengan sebaik2nya. Jangan takut bahwa mereka mengatakan bahwa nabi Muhammad SAW tidak mengajarkan shalawat munjiyat, shalawat badar, shalawat nariyah, shalawat fatih, shalawat mhukatab dan shalawat lain lain nya, bukan lah beda nama dari shawalat namun bershalawatlah kepada nabi kita sebab ada hikmah disebalik nya, maka dari itu berdo'a lah, sebab ulama2 terdahulu juga berdo'a kepada Allah SWT sehingga do'a tersebut kita namakan dengan nama shalawat munjiyat, shalawat badar, shalawat nariyah, shalawat fatih, shalawat mhukatab dan nama shalawat lain lain nya. Biarkan lah mereka yg faham buruk tetap terkunci pintu hati mereka, sebab Allah SWT tidak memberikan ilmu dan petunjuk nya kepada kaum yang munafiq.
2. Menjawab faham mereka yg menganggap hizib atau disebut kumpulan wirid dari sebuah do'a kepada Allah SWT itu sebagai sihir bagi faham mereka, astaghfirullah al'adzhim.. Tahukah kita bahwa yang dinamakan hizib itu artinya ialah suatu kumpulan dari wirid wirid dan makna wirid tersebut ialah suatu rangakaian do'a kepada Allah SWT dengan memakai ayat2 suci Alqur'an sbagai mana Alqur'an itu ialah firman Allah SWT, dan tau kah kita siapa yg menciptakan hizib2, yang tak lain ialah para ulama2 yang bertaqwa kepada Allah SWT, setiap hamba yang bertawaqal diwajibkan selalu berdo'a kepada Nya baik itu dalam hajat maupun melakukan sesuatu, sebab kemudahan itu ada diberikan Allah SWT terhadap hamba hambanya yang mengharapkan pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT.
Beberapa himpunan do'a wirid atau hizib ialah :
Hizib maghrobi, ialah suatu hizib wirid yg disusun oleh ulama asal maghrib
Hizib yaman ialah suatu hizib wirid yang disusun ulama yg berasal dari yaman
Dan hizib2 lain nya.. Jadi suatu himpunan do'a kepada Allah SWT yang dipanjatkan hamba2nya namun dikatakan himpunan do'a itu suatu sihir atau haram, maka orang tersebut lah yang sebenarnya berbuat syirik dan keluar dari islam,,
Kita sudah tau bahwa setiap berdo'a seorang hamba kepada Allah SWT pasti akan diperkenankan Nya sebagai mana Dia berkehendak, jadi jika mana suatu do'a tersebut diperkenankan Allah SWT lalu memiliki karomah hikmah wal maunah yang diberikan Nya kepada hamba yg salih maka hal tersebut bukan lah sihir melainkan suatu rahmat dan karunia yang diberikan Allah SWT, sebagaimana Alqur'an dan hadist menjelaskan nya sebagai berikut :
Bismillahirrohmanirrohim
Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus".
(Al-Qamar - 2)
Dan tanda2 jelas orang2 yang menganggap hizib atau himpunan suatu wirid yg dari ayat2 suci AlQur'an sebagai sihir ialah orang kafir, sebagaimana difirmankan Allah SWT dlm ayat berikut ;
Bismillahirrohmanirrohim
lalu dia (orang kafir) berkata: "(Al Quran) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu),
(Al-Muddathth - 24).
3. Menjawab faham mereka ( wahabi dan segilintir orang yg sudah terpengaruh ) yang berlandasan ungkapan didalam hadist mereka memahami bahwa ajaran2 nabi sudah cukup dan tidak kurang, jadi bagi mereka tidak perlu ditambahi dan dikurangi
Pada umum nya mereka mengambil kesimpulan diatas berdasarkan hadist2 yang sohih yang baik dan benar, namun mereka ( wahabi )memahami nya dengan cara yg salah, berikut hadist yg menjelaskan nya :
1- Hadits Al ‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu, dalam hadits tersebut disebutkan sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam,
وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Hati-hatilah dengan perkara yang diada-adakan karena setiap perkara yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat.” (HR. Abu Daud no. 4607 dan Tirmidzi no. 2676. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih).
2- Hadits Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, dalam hadits tersebut Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan (bid’ah) dan setiap bid’ah adalah sesat.” (HR. Muslim no. 867)
3- Hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.” (HR. Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718)
Dalam riwayat Muslim disebutkan,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718)
Jika kita menyimak hadist2 shahih diatas dengan gamplang, maka sudah tentu kita akan terhasud oleh kaum wahabi dan segelintir orang yg telah terhasut, contoh perkara baru ialah bi'dah, karena menurut mereka perkara baru itu ialah hizib, wirid, shalawat yg bermacam2 namanya yg semua itu mereka anggap perkara baru, padahal yang membuat hizib, wirid, dan shalawat2 ialah auliya yang telah hidup seribu tahun yang lalu, yang tak lain ialah kulafarosyidin dan penerus2 nya ( auliya ).
Yang dimaksud perkara baru didalam hadist2 shahih yang baik yang benar tersebut ialah perkara baru dalam agama islam tentang beribadah, contoh sunah nabi menjelaskan sholat maghrib itu 3 raka'at dan jika ada yg berani mengurangi dan menambahi raka'at pada sholat maghrib hal itu lah yg dinamakan perkara baru atau bi'dah sebab hal itu keluar atau berbeda dari ajaran rasulillah sallallahu 'alaihi wassalam, meskipun tujuan mereka merubah raka'at pada sholat maghrib itu baik atau buruk,, ini lah yg dinamakan bi'dah sesat dan tempatnya dineraka, karena tidak mengikuti ajaran rasulillah,
Dengan ada nya contoh demikian maka dapat kita fahami bahwa bi'dah itu bukan lah seperti wirid, yasinan, berdo'a, berdzikir asmaul husna sebanyak2 nya dan lain2, sebab hal tersebut tetap berpegang kepada ajaran rasulillah insya Allah,, dan tidak melanggar ketentuan2 syari'i
Agama islam itu maju kedepan, bukan mundur kebelakang, sebagaimana usaha2 mereka orang2 yang ingin menghancurkan islam dari dalam.. Jadi jangan takut beramal salih baik itu berdzikir asmaul husna, membaca yasinan, bershalawat nabi dan yang lain2 selagi amalan itu tidak melanggar syari'i Alqur'an wal hadist shahih
Barokallah
Ttd : ust faisal alfikri
0 komentar:
Posting Komentar
Salamun 'alaik..
Bacalah basmalah sebelum memulai sesuatu