"wattaqullah wayuallikumullah" dan bertaqwa lah kepada Allah, maka Allah mengajarmu (Al baqarah 282)

Sabtu, 23 Juli 2016

Bermakrifat berada di ka'bah atau masjidil harom

Assalamualaikum wr wb
Bermakrifat berada di ka'bah atau masjidil harom

Bismillahirrohmanirrohim
Albaqarah 2:125

وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَأَمْنًا وَاتَّخِذُوا مِن مَّقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى ۖ وَعَهِدْنَا إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَن طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ

Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud".

Alimron 3:96

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِّلْعَالَمِينَ

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.

Alimron 3:97

فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَّقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

Almaida 5:97

۞ جَعَلَ اللَّهُ الْكَعْبَةَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ قِيَامًا لِّلنَّاسِ وَالشَّهْرَ الْحَرَامَ وَالْهَدْيَ وَالْقَلَائِدَ ۚ ذَٰلِكَ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَأَنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan Haram, had-ya, qalaid. (Allah menjadikan yang) demikian itu agar kamu tahu, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Jika kita perhatikan didalam ayat2 tersebut ka'bah adalah rumah Allah SWT secara syari'at, jika makhrifat nya Allah SWT bersemayam diatas arasy. 

Bismillahirrohmanirrohim
Al Ar'af 7:54

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ ۗ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.

Jika kita kembali lagi menelah isi kandungan surah Al imron ayat 97 pada bunyi : barang siapa yang memasuki baitullah itu maka dia akan aman, karena tempat itu telah disucikan Allah SWT

Maka dari itu baitullah atau arti nya rumah Allah SWT ( ka'bah ) menjadi qiblat kita sholat secara syari'at, namun secara hakikat kita berhadapan kepada Allah SWT



Bismillahirrohmanirrohim
Albaqarah 2:144

قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ

Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.


Sampai disini penjelasan saya, kini kita masuk kedalam kajian inti nya yaitu ka'bah tempat yang aman, sehingga didalam hadizt rasulullah bersabda bahwa syaitan itu tidak akan sampai keka'bah, jangankan ke ka'bah ke  tanah masjidil harom saja tidak mampu, dan jangan kan syaitan, dajjal sendiri pun yang dapat memetik matahari tidak sanggup memasuki ka'bah masjidil harom

Dijelaskan dalam hadits Fathimah binti Qais Radhiyallahu anhuma, bahwa Dajjal mengatakan, “Lalu aku bisa keluar. Aku akan berjalan di muka bumi, maka tidak akan aku tinggalkan satu kampung pun kecuali aku singgah kepadanya dalam waktu empat puluh malam, selain Makkah dan Thaibah (Madinah al-Munawarah), keduanya diharamkan untukku, setiap kali aku hendak masuk ke salah satu darinya, maka Malaikat akan menghadangku dengan pedang yang terhunus yang menghalangiku untuk memasukinya, dan di setiap lorong darinya ada Malaikat yang menjaganya.” [8]

Dan telah tetap (pada sebuah riwayat) bahwasanya Dajjal tidak akan memasuki empat masjid: Masjidil Haram, Masjid Madinah, Masjid ath-Thuur, dan Masjidil Aqsha.

Imam Ahmad meriwayatkan dari Junadah bin Abi Umayyah al-Azdi, dia berkata, “Aku dan seseorang dari kalangan Anshar pergi menemui seseorang dari kalangan Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu kami berkata, “Ceritakanlah kepada kami apa-apa yang engkau dengarkan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bercerita tentang Dajjal… (lalu dia menuturkan hadits, dan berkata), “Sesungguhnya dia akan berdiam di muka bumi selama empat puluh hari dalam waktu tersebut dia akan mencapai setiap sumber air dan tidak akan mencapai empat masjid: Masjidil Haraam, Masjid Madinah, Masjid ath-Thuur, dan Masjid al-Aqsha.” [9]


Pelajaran :
Kita sholat diwajibkan ke arah qiblat, begitu juga dengan berdzikir dan beramal lebih baik ke arah qiblat walaupun dikhususkan berdzikir itu dimana saja bisa dan kapan saja, mau berdiri tidur dan duduk juga bisa, namun jika berdzikir didalam bertafakur disarat kan duduk menghadap ke arah qiblat

Beramal dalam mengamali amalan
Mungkin disaat kita mengamali sesuatu entah itu ayat Alquran, asma Allah, dll dengan cara berdzikir, mewirid dll, didalam itu terkadang kita merasakan sensasi panas, hawa dingin dll, bahkan ada juga merasakan berat di badan, berat dikepala, bahkan sampai serasa pusing melayang2 kadang juga bisa hilang ingatan sementara, maka ini lah yang dikatakan amalan nya salah atau juga tata cara mengamalinya yg salah, sehingga mengundang jin fasik atau energi negatif atau kesalahan internal dari aliran energi diri sendiri. 
Namun pada umum nya kebanyakan amalan yg tidak tepat itu mengundang jin fasik, sehingga terkadang disaat pengamalan kepala sering terasa berat dll

Jika sampai demikian, mari kita ambil suatu pelajaran dari Alqur'an
Didalam ayat diatas disebutkan, ka'bah ialah baitullah arti nya rumah Allah yang disucikan sehingga Allah SWT berfirman :

Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman

Maka dari itu ketika kepala kita berat atau sakit ketika berdzikir segera makhrifat kan diri kita sedang berdzikir didekat ka'bah atau didalam nya, ( bayangkan dengan kuat seluruh diri dan jasad kita ada disana ), sambil berdZikir asmaul husna contohnya Yaa Allah Yaa Kholik Yaa Korim, insya Allah kepala yang tadi terasa berat, energi panas dll yang merupakan energi jin fasik yang berusaha menguasai tubuh kita maka, seketika rasa berat dan panas itu akan hilang sekejap, namun terkadang timbul lagi dan hilang lagi ( tergantung kuat nya makhrifat kita yg meyakin kan diri kita ada tanah suci tersebut ). 

amalan makhrifat ini bisa kita jadikan amalan penyaring dari apakah amalan yg akan kita riyadohkan baik atau amalan berenergi negatif. 

Makhrifat ini juga insya Allah bisa menyadarkan orang yang kesurupan, dengan memegang pundak atau kening nya atau lengan dan baca surah2 Alquran atau dzikirkan asma Allah sambil memakhrifat kan diri kita dan orang yang sedang kesurupan tersebut berada di ka'bah, insya Allah jin tersebut akan lari atau terbakar atas izin Allah SWT yang telah berjanji bahwa ka'bah ialah tempat yang aman. 

Atau agar lebih yakin lagi, coba dekatkan poto ka'bah kepada orang yg lagi kerasukan, pasti jin nya teraduh2 walaupun masih bisa bertahan, segera juga membac ayat dan asma2 Allah SWT agar diizin kan Allah yang sedang kerasukan itu menjadi sembuh


Barokallah
Wassalamualaikum wr wb

5 komentar:

  1. Assalamu'alaikum ustad, intinya ketika kita wirid atau dzikir makrifatkan diri kita sedang berada didalam Ka'bah ya

    BalasHapus
  2. Walaikumsalam wr wb, awali demikian juga bisa, lalu ketika dzikiran fokus nya kepada asma Nya saja mas satria, nanti jika merasakan hal2 yang saya sebut di atas baru kembali makhrifat kan kita diberada dalam ka'bah/ diluar nya. Insya Allah dlm seketika hal2 tersebut hilang. Baru dilanjuti dzikiran fokus kepada Allah SWT. Namun biasa nya jika suatu asma atau ayat sudah duduk didalam dada, insya Allah tanpa makhrifat2 lagi gangguan2 itu sudah tiada lagi wallahualam
    Barokallah

    BalasHapus
  3. Subhaanallah, terkadang dalam zikir kita tidak mengetahui apakah amalan ini mengandung unsur jin, dahulu ketika sering dzikir tengah malam, ada yg mengucapkan salam, entah siapa yg mengucapkan salam, saya jawab langsung lanjutkan kembali dzikirnya, karena saya berpikir itu hanya godaan saja

    BalasHapus
  4. Subhaanallah, terkadang dalam zikir kita tidak mengetahui apakah amalan ini mengandung unsur jin, dahulu ketika sering dzikir tengah malam, ada yg mengucapkan salam, entah siapa yg mengucapkan salam, saya jawab langsung lanjutkan kembali dzikirnya, karena saya berpikir itu hanya godaan saja

    BalasHapus
  5. Jangan salah kan jin mas satria, wong dikitab suci Alqur'an : tidak diciptakan jin dan manusia hanyalah untuk beribadah kepada Allah SWT, mosok kita melulu nyalahi jin hehe.. Salahi yang kafir nya, begitu juga manusia ada yang kafir, saya ini malahan ada cemburu sama jin, cemburu nya itu jin dzikirnya gak putus2 kapan pun dan dimana pun, sedangkan saya sendiri masih terputus2 contoh ; ketika nonton tv putus tu dzikir, ketika ngudud putus juga, trrkadang pun ketika dagang eh banyakan putus, ingat nya disaat waktu sholat dan tengah malam, klu dilihat ajiib ga tu manusia, kalah ibadahnya dari jin hehe..

    BalasHapus

Salamun 'alaik..
Bacalah basmalah sebelum memulai sesuatu